Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 3 % pada tahun 2020 Year on Year (YoY), Bank Indonesia (BI) menilai Sumatera Utara perlu dana tambahan sekitar Rp2,9 triliun pada triwulan III.
Demikian disampaikan oleh Kepala BI Kanwil Sumut, Wiwiek Sisto Widayat , Kamis (25/6/2020).
Menurut Wiwiek, dari ketersediaan anggaran yang dapat dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumut, daerah itu masih membutuhkan Rp2,3 – Rp3,5 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi dana Pemprov Sumut yang tersedia harusnya tidak terbatas digunakan untuk bantuan sosial, namun juga digunakan untuk menopang roda perekonomian,"katanya dikutip dari Antara, Jumat (26/6/2020).
Dana itu digunakan untuk mendorong sektor–sektor padat karya seperti industri tekstil, industri barang dari kayu, penyediaan makan minum perdagangan, jasa, transportasi, dan industri pengolahan.
Apalagi sektor-sektor itu yang paling terdampak Covid-19 sehingga banyak tenaga kerjanya yang diberhentikan, dirumahkan atau dikurangi jam kerjanya.
Wiwiek menyebutkan, dalam skenario mild, meluasnya dampak Covid-19 diprakirakan mendorong perlambatan perekonomian Sumut menjadi berada di kisaran 4,3-4,7 persen (YoY) atau melambat 0,8 persen dari baseline dalam skenario sedang.
Artikel Menarik Lainnya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: