Senin, 04 MEI 2020 • 13:51 WIB

Diam-Diam Tagihan Listrik Bengkak Saat PSBB, Netizen Luapkan Kekesalan di Media Sosial

Author

Warga memasukkan pulsa token listrik di rumahnya di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/4/2020). Pemerintah memberikan keringanan bagi masyarakat miskin pelanggan listrik PLN selama tiga bulan guna menekan dampak COVID-19 yakni dengan menggratiskan pelangg

Di tengah-tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat wabah virus corona beserta segala kesusahan yang menyertainya, netizen Indonesia ramai mengeluhkan tagihan listrik yang diam-diam lebih mahal dari biasanya.

Akun @wisnu_triaji_kartika menulis "PLN BULLSHIT NAIKIN TARIF LISTRIK TANPA PEMBERITAHUAN, MIKIR PAKE OTAK UANG DARIMANA BUAT BAYAR SEMENTARA LAGI KENA IMBAS KORONA. MIKIR YANG KENA PHK."

Komentar senada disampaikan @lilik_kurniawan2019, yang menulis, "Tagihan bulan ini perhitungannya gmn bisa naek 200ribuan? Diskon disana, tapi kami yang dibebani? Kalo tarif kami dinyatakan gak naik sebaiknya PLN itu diaudit."

"Pemakaian udah dikurangin kenapa masih tetap naik terus tagihan pln :(:(:( kita udah sudah kena dampak corona kenapa masih tetep dipres gini ya," tulis akun @lope8122.

"Ternyata banyak yg keblorot, tagihan listrik saya tiba2 naik hampir 3x lipat bulan ini," kata akun @nurulheedaa.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by OFFICIAL LAMBE TURAH ENTRNT (@lambe_turah) on

Menanggapi keluhan yang ramai tersebut, PLN membantah telah menaikkan tarif diam-diam. Melalui Twitter PLN menyampaikan bahwa tidak ada kenaikan tarif.

"Hai Electrizen, tarif listrik yang diberlakukan pemerintah, termasuk bagi pelanggan rumah tangga non subsidi, tidak naik/tidak ada ada perubahan. Tarif non subsidi tetap sejak tahun 2017."

Adapun besaran tarif yang yang saat ini berlaku adalah Rp 1.467/kWh untuk tegangan rendah; Rp 1.352/kWh untuk R-1/900 VA RTM; Rp 1.115/kWh untuk tegangan menengah; dan Rp 997/kWh untuk tegangan tinggi.

Sementara itu, Plh. Senior Manager General Affairs PLN Jakarta Raya Arief Mudhari berasumsi bahwa pembengkakan tagihan listrik terjadi karena penggunaan alat-alat elektronik meningkat akibat masyarakat banyak beraktivitas di rumah.

"Pemakaian televisi menjadi lebih lama, kipas angin terus menyala, pemakaian CPU terus-menerus, dan sejumlah keperluan lainnya," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir