Jumat, 14 FEBRUARI 2020 • 18:04 WIB

Bertambah, Jumlah Spesies Burung di Indonesia Jadi 1.794

Author

Burung Bulbul Cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus). (Alan OwYong/via Burung.org)

Spesies burung di Indonesia bertambah hingga ada 2020. Meski keluar empat spesies dari daftar 1.777, namun ada penambahan 21 spesies baru. 

Kini jumlah spesies burung di Indonesia menjadi 1.794, mencakup tujuh spesies burung yang baru dideskripsikan, termasuk myzomela alor (Myzomela prawiradilagae) dan cabai kacamata (Dicaeum dayakorum).

Terdapat penambahan 14 spesies burung dari hasil pemisahan spesies terdahulu (split species). Myzomela alor, burung endemis Pulau Alor diumumkan sebagai spesies baru pada Oktober 2019.

Research & Communication Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid mengatakan, empat spesies yang sebelumnya dianggap sebagai spesies tersendiri diketahui masih merupakan subspesies dari spesies yang telah ada sebelumnya.

"Sebagai contoh sikatan tanajampea (Cyornis djampeanus) yang sebelumnya dikenal sebagai spesies endemis di Pulau Tanajampea ternyata masih memiliki kemiripan dengan sikatan sulawesi (Cyornis omissus), sehingga sikatan tanajampea dikelompokkan sebagai subspesies sikatan sulawesi," jelas Achmad Ridha dikutip dari siaran pers yang diterima Indozone, Jumat (14/2/2020).

Greater Green Leafbird Cica daun besar Chloropsis sonnerati. (Alan OwYong/via Burung.org)

 

Spesies burung baru lainnya adalah cabai kacamata (Spectacled flowerpecker) yang akhirnya diperkenalkan sebagai Dicaeum dayakorum. Nama ini untuk menghormati Suku Dayak yang memiliki pengetahuan lokal yang bagus tentang flora dan fauna.

Di penghujung tahun 2019, Badan Konservasi Dunia (IUCN) telah memperbarui Daftar Merah Spesies Terancam Punah (IUCN Red List of Threatened Species) di dunia. Diikuti oleh BirdLife International yang mengumumkan 11.147 spesies burung di dunia. Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan jumlah burung terbanyak di dunia.

Namun berdasarkan data terbaru, delapan spesies burung mengalami peningkatan risiko kepunahan dan menduduki kategori keterancaman yang lebih tinggi (uplisted). Sementara hanya satu spesies yang mengalami penurunan risiko kepunahan (downlisted).

"Peningkatan status keterancaman bagi spesies tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi upaya pelestarian burung di Indonesia. Sebab penurunan populasi dan ancaman masih berkait dengan perburuan tak berkelanjutan yang diikuti hilangnya habitat akibat degradasi dan alih fungsi lahan," tutup Ridha.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: