Jumat, 29 NOVEMBER 2019 • 00:00 WIB

Bersih-Bersih Candi, Djarum Gandeng Ratusan Milenial Yogyakarta

Author

Aksi penghijauan di kawasan candi dan situs sejarah lewat program Candi Darling. (Bakti Lingkungan Djarum Foundation)

Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) kembali menyelenggarakan kegiatan peduli lingkungan, lewat rangkaian kegiatan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), dengan menghelat kegiatan peduli bumi dan warisan sejarah bertajuk 'Candi Sadar Lingkungan' (Candi Darling).

Kegiatan yang dilaksanakan bersama ratusan milenial dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta ini, dihelat di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (12/11). Tentu bukan tanpa alasan jika milenial diajak untuk peduli terhadap situs budaya yang diakui oleh UNESCO ini.

"Situs Ratu Boko merupakan primadona milenial untuk berburu sunset sambil selfie dengan latar pesona alam Yogyakarta. Dari 306.338 wisatawan yang berkunjung, didominasi anak muda," jelas General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Ratu Boko Wiharjanto. 

Bakti Lingkungan Djarum Foundation lewat Program Candi Darling bukan cuma sekadar ingin mengajak milenial peduli terhadap situs warisan budaya. Tapi, juga terlibat aktif dan bersama-sama untuk melakukan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan dan sejarah. 

Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji menuturkan, program ini merupakan langkah nyata dalam menggerakkan generasi milenial, khususnya mahasiswa, untuk menumbuhkan rasa memiliki dan bangga, karena berperan langsung dalam penghijauan dan perawatan situs bersejarah.

(Bakti Lingkungan Djarum Foundation)

"Lewat Candi Darling ini, diharapkan bisa menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan, menciptakan kawasan situs sejarah yang teduh, asri dan cantik sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan," tutur Supanji.

Sementara itu, Ketua Unit Kerja Situs Ratu Boko dan Candi Ijo Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY Tri Hartini, mengapresiasi program Candi Darling dalam bentuk aksi penghijauan yang digagas oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation.

"Karena bukan cuma mempercantik wilayah Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, gerakan ini juga diharapkan mendorong milenial untuk semakin mencintai dan mempelajari warisan sejarah di Indonesia," paparnya.

Adapun musisi sekaligus pegiat lingkungan hidup yang ikut terlibat dalam kegiatan ini, Kunto Aji menuturkan, rangkaian kegiatan Candi Sadar Lingkungan ini memberikan pengaruh positif bagi generasi milenial. Terlebih, cara yang dipilih untuk peduli terbilang unik.

"Menghijaukan candi ini sangat unik, karena biasanya kita melakukan penghijauan di daerah gersang, bukan di lokasi wisata. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pelestarian peninggalan bersejarah," tutur Kunto Aji.

(Bakti Lingkungan Djarum Foundation)

Aksi penghijauan di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo kali ini diikuti sekitar 248 mahasiswa asal 22 perguruan tinggi, di antaranya Universitas Senata Dharma, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan sejumlah universitas lainnya. 

Jumlah tanaman yang ditanam dalam kegiatan kali ini mencapai sekitar 2.350 tanaman yang terdiri dari pohon dan semak berbunga, seperti Bugenvil, Tanjung, Merak, Soka, Kepel, Ruellia dan Melati.

Untuk diketahui, program Candi Sadar Lingkungan direncanakan sebagai gerakan penghijauan di candi-candi yang ada di seluruh Indonesia dan ditargetkan selesai pada tahun 2025 mendatang. 

(Bakti Lingkungan Djarum Foundation)

Saat ini, Program Candi Sadar Lingkungan telah menyelesaikan aksi penghijauan di sejumlah candi di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga warisan situs sejarah dunia Benteng Van den Bosch di Ngawi, Jawa Timur.  

Di Kawasan Candi Prambanan, kegiatan ini dilaksanakan di Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah dan Candi Lumbung yang diikuti 536 peserta dari 46 kampus dan 26 komunitas. Sementara, jumlah tanamannya mencapai 5.250 pohon dan semak berbunga, seperti Bugenvil, Merak, Ruellia, Melati Jepang, Kana, Pandan Duri Kuning, Hanjuang dan Bakung.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: