Fenomena alam tanah bergerak terjadi di Tanah Tidung, Kalimantan Utara, pada 29 Oktober 2019 pukul 08.15 WITA. Belum diketahui pasti, apakah itu likuefaksi atau bukan.
Untuk mengetahui pasti penyebab terjadinya fenomena tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan investigasi. Ada dua orang Inspektur Tambang yang dikirim ke lokasi kejadian.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, berdasarkan keterangan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, tanah bergerak terjadi di lahan milik perusahaan yang merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dia menambahkan, lokasi kejadian berada di akses jalan tambang dari disposal menuju pit 9 Utara. Tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan akibat kejadian ini.
Namun, ada sejumlah alat berat yang tertimbun tanah akibat fenomena ini, yakni tiga mesin pengganti (excavator), satu Dozer, satu ADT, satu LV.
"Total ada enam alat tertimbun," tutur Agung.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan fenomena tanah bergerak. Dalam video tersebut, tampak alat berat tertimbun tanah.
Selain itu, pos penjagaan juga ambruk. Para pekerja pun berlarian menyelamatkan diri karena ketakutan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: