Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengawasi langsung uji coba peluncur roket ganda super besar pada Selasa (10/9) kemarin. Pengujian tersebut dilakukan dengan menembakkan proyektil jangka pendek.
Dilansir dari Reuters Rabu (11/9), peluncuran tersebut dilakukan hanya beberapa jam, setelah Korea Utara setuju untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat pada akhir September mendatang.
Mengutip pernyataan Kantor Berita Korea Utara (KCNA), Kim Jong-un merasa puas dengan hasil uji coba penembakan kali ini, dibanding dengan uji coba penembakan sebelumnya yang juga ia hadiri.
"Akhirnya kemampuan persenjataan ini sudah sesuai dengan standar operasi dalam peperangan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, yang penting dari peluncur roket adalah uji kecepatan penembakan berturut-turut," kata Kim seperti ditulis KCNA.
Dalam kesempatan tersebut, di hadapan para pejabat militer senior Korea Utara, termasuk saudara perempuannya Kim Yo-jong, Kim Jong-un meminta untuk terus meningkatkan kemampuan pertahanan militer yang dimiliki Korea Utara.
Terpisah, analis permasalahan Semenanjung Korea mengatakan, uji coba penembakan yang dilakukan Pyongyang pada Selasa (10/9) kemarin, merupakan pesan kepada Amerika Serikat, mengenai apa yang bisa saja terjadi, jika Negeri Paman Sam tersebut tidak menawarkan proposal denuklirisasi yang baru sesuai harapan Korea Utara.
Sementara itu, Penasehat Keamanan Presiden Donald Trump, John Bolton mengatakan, uji coba penembakan rudal jarak pendek dilarang dalam resolusi PBB. Kendati, sebelumnya Presiden Donald Trump sendiri menilai, uji coba tersebut tidak mengancam kesepakatan dirinya dengan Kim Jong-un untuk membahas denuklirisasi.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Kebakaran Apartemen Kalibata, 2 Orang Terluka
-
Dapat Kiriman Asap, Udara Selangor Memburuk
-
Soal Perampingan Karyawan di Bukalapak, Menkominfo: Wajar Saja
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: