Aksi Komplotan Emak-emak di Jember Curi Kalung Emas Terekam CCTV, Polisi: Kami Belum Terima Laporan

Emak-emak di CCTV terlihat mencuri kalung emas. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Aksi diduga pencurian perhiasan emas terjadi sekitar pukul 09.54 WIB di salah satu Toko Emas wilayah Pasar Baru Kecamatan Kencong, Jember, Kamis (13/3/2025).

Terduga pelaku diketahui empat orang emak-emak. Aksi kejahatan itu, terekam kamera CCTV yang terpasang dipojok toko emas tersebut.

Terkait kejadian ini, toko emas tersebut mengalami kerugian kurang lebih Rp 7-8 juta. Karena perhiasan emas yang hilang memiliki berat kurang lebih 7 gram.

"Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 9 - 10 an. Yang dicuri perhiasan kalung emas. Mereka ya berpura-pura mau beli dan lihat-lihat perhiasan itu," kata Salah Seorang Pegawai Toko yang minta namanya tidak ditulis saat dikonfirmasi.

Baca Juga: 3 Truk Damkar di Jember Kesulitan Padamkan Api Kebakaran: Karena Umur Kendaraan Tua

Pegawai perempuan itu menjelaskan, para pelaku tidak tampak seperti berniat untuk mencuri. Bahkan tampak di pergelangan tangannya juga memakai perhiasan.

"Ya kita tidak curiga. Satu persatu ibu-ibu itu datang dan mau lihat perhiasan. Kita sudah awasi dan berhati-hati," ucapnya.

"Kemudian setelah mereka pergi, ternyata ada yang ganjal. Ya itu kalung emas itu yang hilang. Itu jenis emas tua, harganya mahal kisaran 7-8 jutaan rupiah," sambungnya.

Terkait kejadian ini, pemilik toko perhiasan emas sedang tidak ada di lokasi kejadian.

"Tadi sudah kami hubungi dan nanti katanya akan buat laporan polisi. Ini sudah beberapa kali, dulu juga pernah. Ya sama saat puasaan (Ramadan) gini," ucapnya.

Baca Juga: Pencurian Tas Menimpa Wanita di Tanah Abang, Korban Alami Luka Sobek Serius di Leher

Terpisah, Kapolsek Kencong AKP Heru Siswanto saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan terkait kejadian pencurian perhiasan emas tersebut.

"Dari kejadian itu, kami belum menerima laporan resmi. Akan tetapi, dari kejadian ini kami pastikan informasinya. Bagi korban juga kami sarankan untuk membuat laporan resmi ke kami. Untuk selanjutnya kami langsung lakukan proses lidik," ujar Heru.