Viral Aksi Pemalakan di Jakbar, Ngaku Koordinasi Dengan Polaek Berujung Diciduk Polisi

Media sosial digegerkan dengan adanya video menampilkan aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh seorang pria.

INDOZONE.ID - Media sosial digegerkan dengan adanya video menampilkan aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota ormas serta sudah berkoordinasi dengan Polsek setempat di Jakarta Barat. Ujung-ujungnya, pria tersebut langsung digulung oleh polisi.

Dilihat Indozone dalam akun Instagram @jakartabarat24jam, tampak video menampilkan seorang pria diduga sedang memalak seorang wanita dengan dalih biaya keamanan di Jakarta Barat. Pria tersebut terlihat mengenakan kemeja berwarna putih dan hitam serta tas selempang hitam yang digunakan.

"Dalih jaga keamanan 24 jam oknum anggota ormas ini minta iuran ke pelaku usaha di Kebon Jeruk. Ngaku koordinasi ke Polsek," tulis akun tersebut dalam postinganya seperti dilihat pada Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga: Hadiri Acara Akabri 91 di Malang, Kapolri Minta Jajaran Teruskan Baksos agar Dekat dengan Rakyat

Dikonfirmasi, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menyebut pihaknya langsung turun tangan menangani kasus ini. Pelakunya bahkan sudah diciduk oleh polisi.

"Berhasil mengamankan pelaku berinisial NI (32)," kata Kompol Sutrisno.

Dalam aksinya, pelaku ternyata dipengaruhi minuman keras. Tak sampai disitu, pekaku juga mencatut nama ormas tertentu termasuk membawa-bawa nama Polsek.

Baca Juga: Survei Head to Head Ipsos: Ganjar-Mahfud Unggul Jauh Atas Prabowo-Gibran

"(Pelalu) bukan ormas, sengaja mengatas namakan anggota ormas dan membawa bawa nama Polsek agar bisa mulus dalam melancarkan aksinya untuk melakukan pungli," papar Sutrisno.

Meski begitu, polisi tetap mengupayakan perdamaian antar kedua belah pihak dan pelaku sudah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatanya. Hasilnya, korban memaafkan tindakan pelaku dan sepakat untuk tidak meneruskan kasus ini ke ranah hukum.

"Korban bersedia memaafkan perbuatan pelaku untuk tidak melanjutkan ke proses hukum lebih lanjut," pungkas Sutrisno.