Kategori Berita
Media Network
Senin, 14 MARET 2022 • 10:16 WIB

AS Peringatkan China jika Kirim Peralatan Militer ke Rusia, Bisa Dimusuhi Secara Global

Pasukan pro-Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina. (REUTERS/Alexander Ermochenko)

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memperingatkan Beijing bahwa China akan menghadapi konsekuensi, jika membantu Rusia menghindari sanksi berat karena memerangi Ukraina.

Sullivan dijadwalkan akan bertemu diplomat tinggi China, Yang Jiechi, di Roma pada hari ini, Senin (14/3/2022).

Laporan Reuters via Antara, yang mengutip sejumlah pejabat AS, menyebutkan Rusia meminta bantuan peralatan militer dari China setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Gedung Putih khawatir Beijing dapat merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina membela tanah airnya.

Sullivan akan bertemu Yang untuk menjelaskan keprihatinan Washington, serta menegaskan konsekuensi dan isolasi yang bakal dihadapi China secara global jika mereka meningkatkan dukungan kepada Rusia, kata seorang pejabat AS tanpa merinci.

Baca juga: Bukan dari Mesir, Sejarah Mumifikasi Lebih Dulu Dilakukan oleh Orang Eropa!

Saat ditanya tentang permintaan bantuan militer dari Rusia, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan China di Washington, mengatakan: "Saya belum pernah mendengar hal itu."

Dia mengatakan China mengetahui situasi saat ini di Ukraina "membingungkan". 

"Kami mendukung dan mendorong semua upaya yang kondusif bagi penyelesaian damai krisis tersebut," ujarnya.

Liu mengatakan upaya maksimal harus dilakukan untuk mendukung Rusia dan Ukraina melanjutkan negosiasi, meskipun situasinya sulit untuk mencapai kesepakatan damai.

Cermati Langkah China

Sullivan mengatakan bahwa Washington tengah mencermati sejauh mana Beijing memberikan dukungan ekonomi dan materi kepada Rusia, dan akan menjatuhkan konsekuensi jika itu terjadi.

"Kami berkomunikasi langsung, secara pribadi dengan Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi bagi upaya menghindari sanksi berskala besar atau mendukung Rusia untuk mengatasinya," kata Sullivan.

"Kami tak akan membiarkan hal itu berlanjut dan menjadi penyelamat bagi Rusia dari sanksi ekonomi negara mana pun di dunia," kata dia.

AS dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi keras kepada Rusia dan melarang impor energi dari negara tersebut. Mereka juga memberikan bantuan militer dan kemanusiaan senilai miliaran dolar kepada Ukraina.

Secara individu dan bersama-sama, mereka telah meminta China, negara-negara Arab dan negara-negara lain yang tidak mengutuk invasi Rusia, untuk bergabung mengisolasi Moskow dari ekonomi global.

China Mitra Penting Rusia

Beijing, mitra perdagangan penting Rusia, telah menolak menyebut aksi militer Rusia sebagai invasi, meskipun Presiden China Xi Jinping pekan lalu menyerukan "penahanan diri maksimal" di Ukraina, setelah bertemu virtual dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Xi juga mengungkapkan keprihatinannya tentang dampak sanksi terhadap keuangan global, pasokan energi, transportasi dan rantai pasokan, di tengah gejala yang meningkat bahwa sanksi Barat sedang membatasi kemampuan China untuk membeli minyak Rusia.

Washington dan kelompok negara ekonomi maju G7 pada Jumat, menambah tekanan pada Rusia dengan menyerukan pencabutan status "negara paling disukai" dalam perdagangan.

Dengan pencabutan itu, mereka dapat menaikkan tarif pada barang-barang asal Rusia, yang ekonominya disumbang 46 persen oleh perdagangan pada 2020, sebagian besar dengan China yang menjadi tujuan ekspor terbesarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

AS Peringatkan China jika Kirim Peralatan Militer ke Rusia, Bisa Dimusuhi Secara Global

Link berhasil disalin!