Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun. (Foto/Ist).
Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan berita di media masa. Pasalnya, berita tersebut berisikan tentang Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah mengkeritik keras menteri dalam kabinet Indonesia Maju yang selalu muncul dalam video iklan di setiap mesin ATM bank milik pemerintah atau BUMN.
Tak hanya warganet saja, seorang Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun pun ikut berkomentar tentang keritikan Said Abdullah tersebut. Di kanal YouTubenya, Refly Harun mengungkapkan bahwa hari ini, Kamis (11/11/2021) banyak berita bagus yang ingin diulas, salah satunya tentang berita Menteri Mesin ATM.
"Nah ini ada keritik dari Partia Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jadi, saya suka kalau yang mengkeritik adalah orang pemerintahan sendiri atau bagian pemerintahan. Karena kalau yang mengkeritik orang di luar pemerintahan, maka tuduhannya adalah sakit hati, karena tak dapat jabatan," kata Refly Harun sambil tertawa seperti yang dikutip Indozone, Kamis, (11/11/2021).
Namun, menurutnya bila yang mengkeritik adalah orang dari bagian pemerintahan, ia katakan, itu sebuah persaingan. Lanjutnya membahas tentang keritikan yang dilemparkan oleh Said Abdullah, terkait menteri sebar video iklan di mesin ATM bank milik pemerintah dan tidak menyebutkan secara gamblang nama menterinya. Namun selama ini, di mesin ATM yang kerap kali muncul adalah Menteri BUMN, Erick Thohir.
Dalam keritikan tersebut yang diterbitkan media masa, Said Abdullah mengatakan tidak ada visi misi menteri, melainkan yang ada adalah visi dan misi presiden. Jadi menurutnya, begitu aneh bila ada menteri menebar video dan fotonya di layar ATM bank-bank milik pemerintah.
Menyikapi tentang foto dan video menteri ada di mesin ATM bank milik pemerintah, Rafly Harun mengungkapkan bahwasanya menterinya begitu kreatif dan dia tidak menyangka dengan hal itu.
"Ini sebuah terobosan yang begitu luar biasa, barangkali menteri-menteri sebelumnya tidak terpikir untuk beriklan di ATM. Karena iklan di ATM itu sangat membahagiakan, sebab orang yang ke ATM itu orang - orang yang bahagia rata-rata," ujar Refly Harun.
Kemudian, menyikapi perkataan Said Abullah, 'Please fokuslah jadi menteri dan jangan tergoda pada mimpi-mimpi selain menteri,' Refly menuturkan, padahal tidak hanya menteri ATM saja yang ingin jadi Presiden, tetapi banyak menteri seputaran Presiden Jokowi ingin menjadi presiden.
"Nah, kita cek satu demi satu, tentu yang paling terdepan adalah Prabowo Subianto. Sementara, Luhut Binsar Pandjatitan tidak pernah bilang mau jadi presiden, ya Prabowo juga tidak peranh juga bilang jadi presiden, itu kan cuma kadernya tetapi ada juga orang yang mendeklarasikan," pungkasnya.
"Erick Thohir sendiri pernah sebar-sebar sembako yang dikasih lebel for 2024, dan entah siapa yang membagikan tetapi itu pernah dibagikan ketika tahun lalu menjelang bulan puasa. Kemudian ada juga menteri yang berniat jadi presiden, yaitu Airlangga Hartarto sendiri. Minimal 4 yang disebut sebut ingin jadi Presiden. Jadi semua pembantu presiden Jokowi, berlomba-lomba untuk meningkatkan ektabilitasnya," sambungnya.
Lanjutnya menjelaskan dan konon kabarnya Presiden Jokowi tidak lagi memikirkan untuk tiga periode, serta pendukungnya juga sudah mulai realistis, sehingga Presiden Jokowi memperbolehkan menteri-menterinya untuk berpacu dalam elektabilitas.
"Jadi itu memang yang diperbolehkan presiden Jokowi sendiri, tapi jangan menggunkan fasilitas publik dong. Apalagi mesin ATM bank pemerintah, itu tidak elok namanya. Itu komplik interestnya tinggi, apapun pesannya, karena orang paham pesannya tidak hanya itunya saja tetapi mendongkrak eletabilitas, popularitas. Dan ini lah penyakit pejabat-pejabat publik di Indonesia yang suka memanfaatkan jabatan untuk tujuan lain," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: