Ilustrasi kucing. (photo/Pexels/EVG Culture/ilustrasi)
Pemerintah Harbin di utara China membunuh tiga kucing rumahan setelah hewan peliharaan tersebut terpapar COVID-19.
Tindakan itu mengundang kemarahan pengguna media sosial karena dianggap berlebihan.
Dilansir dari Beijing News, Rabu (29/9) sang pemilik kucing tersebut terjangkit COVID-19 pada 21 September.
Dinas pengendalian penyakit setempat kemduaian memusnahkan hewan piaraannya yang juga terbukti positif, meski sang pemilik merasa keberatan.
"Mungkin tak ada perawatan medis profesional bagi hewan-hewan yang terinfeksi virus corona," kata seorang pekerja sosial kepada Beijing News, menjelaskan kenapa kucing-kucing itu dibunuh.
Ketiga kucing itu disebut akan terus meninggalkan jejak virus di dalam ruangan.
Baca juga: Kerap Dikritik, Nadiem: Tutup Sekolah Saya Disalahkan, Buka Juga Disalahkan
"Tampaknya sangat tidak realistis kucing-kucing itu mencemarkan lingkungan dengan begitu buruk sehingga mereka berisiko menyebabkan pemiliknya untuk terjangkit COVID lagi," kata Rachael Tarlinton, profesor virologi di Universitas Nottingham Inggris.
Dia menambahkan permukaan benda bukanlah jalur utama penularan virus.
Para ilmuwan telah mengatakan belum ada bukti yang menunjukkan bahwa binatang piaraan berperan penting dalam penyebaran virus ke manusia.
"Saya sangat tak setuju dengan pendekatan ini! Terus terang, ini merupakan bentuk penanganan yang kasar, menggampangkan dan malas, hanya untuk menghindari tanggung jawab," kata seorang pengguna Weibo, Twitter versi China.
Media yang didukung pemerintah China itu mengunggah komentar pada hari yang sama di Weibo, meminta otoritas membuat standar penanganan hewan piaraan yang terinfeksi COVID-19.
Profesor kesehatan dan penyakit hewan di City University Hong Kong, Vanessa Barrs, mengatakan penularan ke manusia dari hewan piaraan yang terinfeksi risikonya kecil.
"Sejauh ini, selama pandemi, belum ada laporan terkonfirmasi tentang infeksi dari kucing ke manusia, tidak seperti kasus cerpelai yang diternakkan di Eropa, di mana penularan COVID-19 dari cerpelai ke manusia terjadi," kata dia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: