Kolase foto Amelia Mustika Ratu dan foto ayahnya (Ist)
Seluk beluk kehidupan rumah tangga segitiga antara Yosef Hidayah, Tuti Suhartini (istri tua), Mimin (istri muda), kini menjadi sorotan publik.
Hal itu menyusul terbunuhnya Tuti dan anak gadisnya, Amelia Mustika Ratu (23 tahun), yang jasad mereka ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah mereka di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Rabu, 18 Agustus lalu.
Sebagai orang yang pertama kali menemukan jasad Tuti dan Amelia, Yosef kini menjadi objek kecurigaan publik. Ia dicurigai bersekongkol dengan istri mudanya, Mimin, di balik kasus pembunuhan ini.
Bahkan, baik Yosef maupun Mimin sama-sama sudah menyewa pengacara sebagai upaya mereka untuk menghadapi proses hukum.
Menurut pengacara Yosef, Rohman Hidayat, hubungan Yosef dengan istri tuanya dan anak perempuannya selama ini baik-baik saja. Akan tetapi, keuangan mereka selama ini dikendalikan oleh istri tuanya.
Bahkan, sekadar untuk mengisi bensin motor, Yosef tetap harus meminta kepada istri tuanya.
Terakhir, sebelum pembunuhan tersebut, tepatnya pada Selasa malam (17/8/2021), Yosef meminta uang kepada istrinya untuk mengisi bensin motornya. Dengan motor itu, Yosef hendak ke rumah istri mudanya, yang berjarak sekitar 20 menit.
"Menurut keterangan saksi, pada saat dia (Yosef) akan pergi hari Selasa malam, itu dia minta uang, karena yang mengurus keuangan adalah anak sama istrinya, dia minta uang untuk beli bensin. Dia memakai motor, dari Jalan Cagak ke daerah Serang Panjang. Diberi uang sama anaknya Rp20 ribu. Langsung berangkat ke rumah istri muda. Jadi, sebelum berangkat gak ada masalah," terang Rohman kepada wartawan di Bandung, Rabu (25/8/2021).
Menyangkal kecurigaan liar yang mengarah ke kliennya, Rohman menyampaikan bahwa tiga atau empat hari sebelum pembunuhan itu, mereka sempat bermain golf bersama.
"Pada Minggu atau Sabtu itu mereka masih main golf bersama. Karena senang main golf ini dua-duanya. Baik istri tuanya maupun dengan saksi Yosef," ujar Rohman.
Terkait adanya teror dari istri muda Yosef, Mimin, kepada istri tuanya, Tuti, Rohman mengaku kurang mengetahui.
"Kalau teror itu saya kurang tahu persis. Kalau untuk Ibu Mimin ke pengacaranya, Robert, karena dia yang mendampingi. Tapi untuk Pak Yosef, tidak mengetahui apakah ada teror seperti apa dari istri mudanya terhadap istri tuanya. Bentuk terornya seperti apa saya tidak tahu," ujar Rohman.
Menurut Rohman, pada saat kejadian, Yosef tidak berada di rumah istri tuanya, yang menjadi lokasi penemuan jasad Tuti dan Amel. Pada saat kejadian, kata Rohman, Yosef sedang berada di rumah istri mudanya, Mimin, yang jaraknya sekitar 20 menit dari rumah istri tuanya.
"Sejauh ini kedua saksi, baik Pak Yosef maupun Bu Mimin, punya alibi yang sangat kuat. Pada saat kejadian mereka sedang bersama-sama. Dan jarak mereka dari lokasi kejadian kurang lebih 20 menit, dari Serangpanjang ke Kalijati. Tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP pada saat kejadian," kata Rohman.
Yosef, menurut penuturan Rohman, baru datang ke rumah istri tuanya pada pukul 19.00 WIB. Saat masuk ke dalam rumah, Yosef melihat ada ceceran darah. Diliputi rasa takut, ia lantas mengabari tetangganya.
Yosef sendiri adalah orang pertama yang menemukan jasad istri dan anaknya yang berada di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah istri tuanya. Ia mengikuti jejak ceceran darah hingga sampai ke mobil.
"Pak Yosef itu jam 7 lebih datang ke rumah istri tuanya. Dan dia melihat posisi rumah kosong dan ternyata sudah ada bercak darah. Lalu dia keluar lagi, meminta tolong kepada tetangganya. Dia pikir ada perampokan atau penculikan. Itu kurang lebih jam 7 lebih seperempat (19.15)," kata Rohman.
Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 20 orang sebagai saksi dalam kasus ini.
Polisi menyita sejumlah barang bukti, mulai dari alat cucian kayu, pisau, karpet yang terdapat bercak darah, dan sejumlah sidik jari di lokasi kejadian.
Menurut Sumarni, Tuti ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala diduga akibat hantaman benda tumpul. Sedangkan Amel, si gadis jelita, mengalami luka di bagian mata.
Pelaku pembunuhan ibu dan anak itu diduga adalah orang dekat.
"Tidak ada pintu rumah atau jendela yang dirusak. Artinya pelaku bisa masuk dengan gampang, yang bisa masuk dengan gampang siapa, iya kan?” kata Sumarni.
Selain dinilai tidak merusak pintu masuk, polisi juga menduga pelaku juga sudah mengetahui kondisi dan situasi di dalam rumah.
"Penyerangannya tidak menimbulkan kerusakan. Posisinya sempat berantem juga kalau dilihat dari TKP," kata Sumarni.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: