Korban gempa bumi di Haiti. (REUTERS/Ricardo Arduengo)
Sebuah rumah sakit di barat daya Haiti, di mana gempa menghancurkan rumah, toko dan bangunan lain selama akhir pekan. Insiden ini membuat tim medis kewalahan karena korban terus bertambah.
Menurut laporan, banyak juga pasien yang harus berbaring di teras, koridor, dan lorong.
Badan Perlindungan Sipil Haiti pada hari Senin menaikkan jumlah korban tewas dari gempa hari Sabtu menjadi 1.419 dan jumlah yang terluka menjadi 6.000.
"Kami telah merencanakan untuk memasang tenda (di teras rumah sakit), tetapi kami diberitahu bahwa itu tidak aman," kata Gede Peterson, direktur Rumah Sakit Umum Les Cayes, dikutip dari AP.
Gempa, yang berpusat sekitar 125 kilometer barat ibu kota Port-au-Prince, hampir meratakan beberapa kota dan memicu tanah longsor yang menghambat penyelamatan di negara termiskin di Belahan Barat.
Baca juga: Lebih dari 200 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 7,2 SR di Haiti!
Haiti sudah berjuang dengan pandemi virus corona, kekerasan geng, kemiskinan yang memburuk dan ketidakpastian politik setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise 7 Juli ketika gempa bumi terjadi.
Korban gempa yang terluka terus mengalir ke rumah sakit umum Les Cayes yang kewalahan, tiga hari setelah gempa terjadi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: