Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengantisipasi agar virus Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2 tidak semakin meluas penyebarannya di Indonesia.
Menurutnya, varian ini lebih ganas dan memiliki laju penularan lebih cepat.
"Karena itu, sekarang setiap kali ada isu, ada kemungkinan potensi sumber penyebaran dari varian-varian baru harus langsung segera ditangani," ujar Muhadjir dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Muhadjir mengatakan, saat ini belum ada tanda-tanda penyebaran secara luas virus corona varian baru itu.
Namun demikian, menurutnya, sumber-sumber penularan virus varian baru harus diwaspadai, bahkan pemerintah memberi perhatian khusus pada pergerakan orang dari perbatasan Kalimantan dan khususnya dari Sumatera yang kemungkinan bisa menjadi pintu masuk varian virus corona baru.
Baca Juga: Ngeri, Vietnam Temukan Jenis Virus Covid-19 Hibrida Terbaru
"Karena dari Sumatera itu banyak sekali pekerja migran kita maupun sanak-saudaranya yang melakukan penyeberangan lewat jalur tidak resmi sehingga di luar pengendalian kita," kata dia.
Selain itu, kata Muhadjir pemerintah masih mewaspadai arus balik mudik lebaran, terutama dari Sumatera. Pergerakan bus setiap harinya, ungkap Menko PMK, hampir 500 bus, dan belum semuanya kembali ke Jawa.
"Kapolda Sumatera Selatan dan Lampung juga meminta untuk diperpanjang untuk melakukan pencegatan, pemeriksaan, dan penindakan mereka yang akan menyeberang kembali ke Jawa," urai dia.
Seperti diketahui sebelumya, varian baru Covid-19 varian B.1617.2 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Varian dari India itu pertama kali ditemukan dari anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan di Cilacap.
Ditemukan ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan screening terhadap ABK Filipina. Dari 14 kasus mutasi tersebut, sebanyak 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap ikut tertular saat menangani para ABK.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: