Gedung KPK. (photo/ANTARA/Benardy Ferdiansyah)
Aktivis masyarakat sipil, Ray Rangkuti menyoroti persoalan polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) terhadap pegawai KPK. Ray menilai TWK tersebut bisa memecah belah bangsa Indonesia.
"Menurut saya tes wawasan kebangsaan bukan dalam rangka mencintai bangsa, tapi memecah belah kita," kata Ray dalam sebuah diskusi yang disiarkan secara virtual, Sabtu (29/5/2021).
Ray menyoroti tes TWK yang salah satunya menanyakan terkait Alquran dan Pancasila. Dia menilai di dalam tes tersebut ada pertanyaan yang menggiring.
"Masalahnya pertanyaan itu memilih di antara dua, nggak ada opsi. Anda milih Alquran apa Pancasila? Kalau dijawab quran seolah-olah saya tinggalkan Pancasila," kata Ray.
Baca Juga: Teuku Wisnu Kaget Pergoki Aktivitas Karyawannya saat di Kantor Sendirian, MasyaAllah
"Yang saya mau katakan itu di dalam survei itu poin pertanyaan akan tentukan jawaban objektif. Kalau pertanyaanya saja menggiring orang seolah-olah dia nggak ngerti kebangsaan, seolah-olah akan kesitu," sambung Ray.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat manajemen SDM sekaligus eks Wakil Ketua Komisi ASN, Irham Dilmy menyoroti persoalan dugaan para pegawai KPK yang sudah tahu jika dirinya akan disingkirkan melalui tes TWK itu. Bahkan, padahal pegawai KPK itu bisa menjawab tes TWK seperti yang dimau oleh asesor hingga berujung tidak disingkirkan.
"Saya asumsikan, mereka orang yang penuh integritas tinggi. Kalau mereka tahu mereka akan disingkirkan, jawab saja TWK seperti yang dimau asesor," kata Irham.
"Misal pilih Pancasila atau Alquran, pilih Pancasila, tapi mereka nggak bisa bohongi dirinya sendiri karena mereka berintegritas tinggi," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: