Seorang pria menggunakan masker di depan logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jepang dilanda gelombang keempat Covid-19. Rumah sakit di kota terbesar kedua di Jepang, Osaka pun kewalahan menghadapi pandemi.
Rumah sakit kehabisan tempat tidur dan ventilator. Akibat hal ini, para dokter pun menyarankan agar Olimpiade musim panas ini ditunda.
Olimpiade tingga dua bulan lagi. Namun baru sekitar setengah dari staf medis Jepang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Sederhananya, ini adalah runtuhnya sistem medis. Varian Inggris yang sangat menular dan kewaspadaan yang menurun telah menyebabkan ledakan pertumbuhan jumlah pasien," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Kindai, Yuji Tohda dikutip dari Reuters, Selasa (25/5/2021).
Jepang diketahui cukup baik dalam menghadapai pandemi Covid-19. Namun gelombang keempat Covid-19 menghantam prefektur Osaka. Ada 3.849 kasus positif baru dalam seminggu terakhir.
Angka tersebut lebih dari lima kali lipat dibandng periode yang sama pada tiga bulan lalu.
Dari 13.770 pasien Covid-19 di Osaka, hanya 14 persen yang dirawat di rumah sakit. Sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Hingga Kamis, ada sekitar 96 persen dari 348 tempat tidur rumah sakit yang digunakan untuk pasien Covid-19. Sejak Maret, sebanyak 17 orang meninggal karena Covid-19 di luar rumah sakit.
BACA JUGA: Lepas Jabatan, Doni Monardo: BNPB Ibarat Kopassus, Nyaris Tak Pernah Istirahat
Varian baru Covid-19 disebut dapat membuat anak muda cepat sakit dan mengalami sakit parah. Pasien juga merasa sulit untuk sembuh, kata Toshiaki Minami, Direktur Rumah Sakit Universitas Medis dan Farmasi Osaka (OMPUH).
"Saya percaya bahwa hingga saat ini banyak anak muda yang mengira mereka tak terkalahkan. Namun, kali ini bukan itu masalahnya. Semua orang sama-sama menanggung risikonya," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: