Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. (Facebook/Mas Novi Bupati)
Mabes Polri menyebut Bareskrim Polri bersinergi dengan KPK dalam melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Ini merupakan kerjasama pertama kali antara KPK dengan Bareskrim Polri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono. Irjen Argo menyebut ini merupakan sinergi pertama dalam mengungkap kasus suap kepala daerah.
"Ini pertama kali dalam sejarah KPK dan Bareskrim Polri bersinergi mengungkap kasus dugaan suap kepala daerah," kata Irjen Argo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Argo kemudian mengungkap langkah-langkah pengungkapan kasus ini. Sinergi antara KPK degan Bareskrim Polri diawali sejak adanya pelaporan dan proses penyidikan.
Tak sampai di situ, proses pengumpulan barang bukti hingga proses OTT dilakukan bersama-sama. Irjen Argo menyebut aktivitas seperti ini akan terus dilakukan oleh Polri.
BACA JUGA: DKI akan Lanjut Pakai AstraZeneca Usai Warganya Meninggal? Ini Jawaban Anies
"Sinergitas antar lembaga penegak hukum ini akan terus dilakukan dan dipertahankan agar jauh lebih baik lagi," beber Argo.
Seperti diketahui, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terjaring OTT jual beli jabatan. Novi sendiri juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: