Pemerintah Sempat Sombong, Jenazah Korban Covid-19 Kini Menumpuk di India

Umat ??berkumpul untuk sholat magrib di tepi sungai Gangga selama Kumbh Mela, atau Festival Pitcher, di tengah penyebaran penyakit virus corona (REUTERS/Anushree Fadnavis).

India menyalip Brasil dan menjadi negara dengan tingkat positif Covid -19 terbesar kedua di dunia. Ritual keagamaan hingga agenda politik dituding menjadi dalang yang menyebabkan melonjaknya kasus positif virus corona di negara tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, pejabat India sebelumnya nampak sangat percaya diri dengan vaksin lokal produksi mereka sendiri yang diklaim mampu mengakhiri pandemi.

Namun semua itu berubah saat ini setelah Negara Bollywood itu justru mengalami lonjakan pesat jumlah kasus dan kematian karena Covid-19. Tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit di India full dan dosis vaksin hampir habis. 

Baca Juga: Dampak Pandemi COVID-19, Belanja Sulbar Naik 12 Kali Lipat

Kesombongan dan hiper-nasionalisme, serta ketidakmampuan birokrasi bekerja dengan baik disebut menjadi penyebab utama meledaknya jumlah pasien positif di India. 

Gelombang kedua penyebaran corona di negara tersebut serta mutasi baru kini mengancam mata pencaharian rakyat India. 

Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan malah menyalahkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker menjadi penyebab gelombang kedua penyebaran Covid-19 di India yang sudah menembus 13,53 juta kasus.

Sementara itu, Profesor dari Universita Jawaharlal Nehru New Delhi, Rajib Dasgupta, menyebut jika India lengah karena jemawa setelah mengklaim diri mampu menekan penyebaran corona.

"Seluruh negeri (India) sudah berpuas diri, pertemuan sosial, agama, dan politik diizinkan," ujar Rajib kepada AFP.

"Tidak ada lagi yang mengantre (dengan menjaga jarak)," tambahnya.

Salah satu yang paling mengenaskan, jenazah-jenazah korban Covid-19 tampak bertumpuk di salah satu rumah sakit di wilayah Raipur.  Dilansir dari The Guardian, tak ada yang menyangka jumlah orang tewas karena corona bisa melonjak sedrastis itu.

Petugas kremasi pun kewalahan untuk menangani jenazah hingga banyak dari keluarga korban meninggal karena Covid-19 memilih membakar jenazah sanak saudara mereka di tempat terbuka.

Artikel Menarik Lainnya: 

• Korea Selatan Sedang Dalam Gelombang Keempat Virus Corona

• Mengintip Tradisi Membangunkan Orang Sahur di Turki, Maroko dan India

• Gelar Piala Eropa 2020, Italia Izinkan 25 Persen Penonton Hadir di Stadion