Mantan Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Jim Bourg)
Meski sosoknya sempat buruk di mata Amerika Serikat dan dunia terkait aksinya saat pilpres dan penyerbuan Capitol AS, nama mantan Presiden Donald Trump ternyata masih menjadi jaminan buat Partai Republik. Terbukti kita mereka masih menggunakan nama tersebut untuk penggalangan dana dan materi lainnya.
Namun hal ini tentunya tidak disetujui Trump sendiri yang meminta berhenti memakai namanya, kata seorang pengacara untuk partai itu pada Senin, 8/3/2021), seperti yang dikutip dari Reuters.
Surat yang dikirim oleh pengacara Trump pada Jumat ke Komite Nasional Republik, Kampanye Kongres Nasional Republik, dan Kampanye Senat Republik Nasional telah meningkatkan ketegangan antara kedua kubu ketika Trump berusaha untuk mempertahankan kecintaan politiknya pasca pilpres.
Seorang penasihat Trump mengatakan pada Sabtu bahwa Trump sensitif terhadap penggunaan nama dan kemiripannya untuk tujuan pencitraan merek dan kesal karena tiga kelompok telah mendukung anggota parlemen dari Partai Republik yang bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk memakzulkannya atas penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari oleh pengunjuk rasa pro Trump.
Baca Juga: Oknum Polisi Curi Emas di Pasar Tabanan Bali, Kecanduan Main Judi Online
Dalam surat tanggapan, Komite Nasional Republik (NRC) mengatakan bahwa Trump "menegaskan kembali" kepada Ketua RNC Ronna McDaniel selama akhir pekan bahwa dia menyetujui penggunaan namanya saat ini oleh partai, tulis Justin Riemer, pengacara utama RNC.
Partai itu juga berpendapat bahwa pihaknya memiliki "hak untuk merujuk ke tokoh masyarakat saat partai itu terlibat dalam pidato politik inti yang dilindungi Amandemen Pertama."
Surat itu mengindikasikan Trump akan berpartisipasi dalam kegiatan donor partai yang dijadwalkan bulan depan di Palm Beach, Florida, yang merupakan kawasan bagi tempat peristirahatan Mar-a-Lago Trump.
Perwakilan Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar atas surat itu.
Trump sendiri telah berkomitmen untuk membantu Partai Republik mencoba memenangkan kembali kendali Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Senat dalam pemilihan 2022 yang akan menjadi referendum awal tentang kepemimpinan Presiden Demokrat Joe Biden.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: