Kategori Berita
Media Network
Minggu, 28 FEBRUARI 2021 • 15:50 WIB

Fakta Ketua DPRD Pasbar Diduga Tampar Sopir Truk sampai Berdarah, Politisi Partai Gerindra

Ketua DPRD Pasaman Barat, Pahrizal Hafni. (Facebook)

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Pasaman Barat Pahrizal Hafni terhadap seorang sopir truk bernama Hamka (20 tahun), menyita perhatian publik.

Pahrizal sendiri membantah apa yang disampaikan Hamka saat membuat laporan ke pihak kepolisian.

Ia mengaku tidak ada menampar sopir truk itu, alih-alih ia hanya menepuk bahu si sopir. Ia juga mengaku, yang mengejar sopir truk itu juga bukan dirinya, tetapi sopir dan ajudannya.

Pahrizal juga mengaku kalau saat itu, dirinya dan si sopir telah saling memaafkan.  Apalagi, kata dia, ia kenal dengan orang tua sopir tersebut.

Berdasarkan penelusuran Indozone, Pahrizal merupakan Plt Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Pasaman Barat.

Pada Juli tahun 2020 lalu, ia juga pernah dilaporkan ke polisi. Saat itu, yang melaporkannya adalah pengurus Partai Gerindra bernama Syamsul Bahar.

Pahrizal dilaporkan terkait dugaan pemalsuan Surat Keterangan (SK) Pengurus DPC Partai Gerindra Pasaman Barat tahun 2017, yang digunakan untuk pencairan dana bantuan hibah partai politik pada 2020.

"Saya belum pernah mengundurkan diri sebagai bendahara DPC Partai Gerindra Pasaman Barat. Kenapa nama saya sudah ditukar dalam SK kepengurusan 2017," kata Syamsul Bahar, dikutip dari Antara.

Syamsul Bahar heran, pada 2017 dirinya masih menjabat sebagai bendahara DPC Partai Gerindra Pasaman Barat.

"Anehnya nama saya sudah hilang dari SK pengurus 2017. Bahkan dana hibah senilai Rp180 juta lebih juga sudah cair. Makanya saya tempuh jalur hukum," katanya.

Menurut dia, SK kepengurusan DPC Gerindra 2017 dengan nomor 09-0253/Kpts/DPP- GERINDRA/2017diketui oleh almarhum Syahiran dengan Sekretaris Erianto dan Bendahara Syamsul Bahar.

Ketika Samsyul menanyakan pencairan dana hibah partai politik ke kantor Kesbangpol Pasaman Barat, ternyata namanya sudah tidak ada lagi dalam SK kepengurusan 2017 yang diperoleh dari Kantor Kesbangpol Pasaman Barat.

Menurutnya, dari data administrasi yang ada di Kesbangpol, SK pengurus DPC Gerindra kepengurusan sudah bertukar dan namanya hilang sebagai bendahara dengan nomor yang sama 09-0253/Kpts/DPP- GERINDRA/2017.

Padahal, dari SK pengurus yang ada bahkan dibuktikan dengan hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumbar 2019 bendaharanya masih Syamsul Bahar.

"Diduga ada pemalsuan SK pengurus tahun 2017 untuk mencairkan dana hibah bantuan partai politik 2020 ini," katanya.

Berdasarkan itulah Samsyul melaporkan Ketua DPRD yang sekaligus Plt Ketua DPC Gerindra dengan nomor laporan Nomor: STTLP/275/VII/2020-SPKT-RES PASBAR tanggal 8 Juli 2020.

Sebelumnya diberitakan, seorang sopir truk bernama Hamka, ditampar oleh Pahrizal saat melintas di Jalan Umum Ujung Gading, Pasaman Pasaman, mengendarai truknya yang bermuatan sawit.

Namun tiba-tiba, dari arah yang berlawanan, sebuah mobil yang ditumpangi oleh Pahrizal Hafni seketika berbalik arah dan mengejar truk Hamka setelah kendaraan mereka berpapasan. Diduga ketika berpapasan tersebut mobil sang anggota dewan itu hampir tersenggol badan truk.

Tidak terima karena mobilnya sempat turun dari badan jalan karena hampir tersenggol oleh truk sawit itu, seorang pria yang diduga ajudan Pahrizal Hafni turun dari mobil dan menyuruh Hamka keluar untuk minta maaf sambil menodongkan senjata api dan menunjuk ke arah mobil Pahrizal Hafni.

Karena takut, Hamka pun langsung menghampiri sang wakil rakyat yang sedang berada di dalam mobilnya untuk meminta maaf. Sebelumnya ia tidak mengetahui jika yang berada di dalam mobil tersebut adalah seorang anggota dewan perwakilan rakyat.

Namun sesampainya di hadapan Pahrizal Hafni, Hamka mendapatkan tamparan di bagian pipi kirinya. Hal itu pun membuat pria tersebut ketakutan. Bahkan ia mengaku bibirnya sempat berdarah akibat tamparan itu.

Setelah itu ia pun akhirnya meminta maaf atas kesalahannya yang menyebabkan mobil wakil rakyat itu sampai keluar dari badan jalan karena menghindari bersenggolan dengan truk yang dikendarainya.

Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki oleh pihak Polres Pasaman Barat terutama terkait pengakuan Hamka yang ditodong senjata api oleh seorang yang diduga ajudan Pahrizal Hafni.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Fakta Ketua DPRD Pasbar Diduga Tampar Sopir Truk sampai Berdarah, Politisi Partai Gerindra

Link berhasil disalin!