Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, merupakan simbol toleransi dan kebhinnekaan umat beragama khususnya umat Islam dan Katolik di Indonesia.
"Terowongan Silaturahim ini akan menjadi simbol toleransi dan kebhinnekaan bangsa indonesia, yang akan menjadi contoh baik bagi masjid-masjid lainnya di wilayah Ibu Kota dan daerah lainnya, bahkan di tingkat regional maupun global," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal secara virtual dari Jakarta, Senin malam.
Ma'ruf Amin sangat mengapresiasi inisiatif pembangunan terowongan tersebut. Ia juga berharap Masjid Istiqlal jadi pionir dalam menyebarkan perdamaian di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
"Saya berharap peran dan kontribusi Masjid Istiqlal, sebagai masjid negara, dalam memberi contoh dan teladan bagi masjid lain dalam menyebarkan kesejukan dan kedamaian, merawat harmoni dan persatuan, serta konsisten dalam dakwah Islam wasathiyah," jelasnya.
Selama 43 tahun berdiri, Masjid Istiqlal telah menjalankan fungsinya dengan baik, baik dalam makna tradisional maupun dalam sektor sosial dan politik selama perjalanan bangsa Indonesia, katanya.
Masjid Istiqlal telah menyelesaikan renovasi pertamanya sejak pertama kali didirikan di Indonesia sehingga kini saatnya masjid terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur itu berkembang sebagai pusat gerakan peradaban dan budaya Islam di Indonesia, kata Wapres.
"Masjid Istiqlal telah berdiri mewah dan megah secara fisik di jantung Ibu Kota Jakarta. Saatnya kini untuk mengembangkan ‘perangkat lunak’-nya, bagaimana menjadikan Masjid Istiqlal sebagai pusat gagasan dan gerakan pembangunan peradaban dan budaya Islam di Indonesia," harap Wapres.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: