Kategori Berita
Media Network
Kamis, 10 SEPTEMBER 2020 • 15:33 WIB

Pria Riau Mengaku Bunuh Editor Metro TV Ditangkap Polisi, Ribut-ribut Direkam Temannya

Editor Metro TV, Yodi Prabowo. (Istimewa)

Seorang pria dari Riau mengaku-ngaku petentengan pada temannya sebagai pelaku pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo beberapa waktu lalu, ditangkap jajaran kepolisian.

Terkait dengan penangkapan ini dibenarkan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pria asal Riau. Dia mengaku telah membunuh Yodi.

"Ada kita amankan dia untuk dilakukan penyelidikan, pertimbangannya apakah benar informasi itu, walaupun kita yakin tidak," ujar Tubagus kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).

Hanya saja setalah dilakukan pemeriksaan, pria tersebut hanya ingin menakut-nakuti temannya yang terlibat keributan dengan dirinya.

"Dia ribut sama temennya. Kemudian upload 'kamu enggak tau siapa saya, saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi'. Gitu ceritanya," lanjut dia.

Sementara video pengancaman itu telah beredar luas di media sosial. Hingga ada pihak yang melaporkan ke Metro TV bahwa ada seorang yang mengaku telah membunuh Yodi.

"Kemudian mengamankan orang itu ternyata memang tidak benar (membunuh), dan sudah diklarifikasikan ke orang Metro TV," ucap Tubagus.

Seperti yang diketahui Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.

Kasus dihentikan, kuat dugaan bunuh diri

Tim khusus bentukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana sudah berhasil mengungkap teka-teki kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo meskipun keluarga korban tidak menerima atau meragukan hasil akhir penyidikan polisi.

Meski sudah menemukan titik akhir dalam kasus ini, Polda Metro Jaya masih menampung keterangan saksi dan menyebut bisa saja pihaknya memulai penyidikan lagi jika ada novum atau bukti baru yang disampaikan saksi.

"Penyidik masih membuka, silakan kalau memang ada fakta-fakta baru atau ada novum baru lagi yang bisa disajikan, silakan saja tetapi sudah kita sampaikan inilah dasar penyelidikan kita sampai terakhir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).

Kombes Yusri menyayangkan adanya spekulasi-spekulasi dari berbagai pihak terkait kasus kematian Yodi. Yusri pun mengimbau kepada seluruh pihak-pihak yang memberikan spekulasi untuk datang ke penyidik dan memberikan keterangannya.

"Banyak memang orang yang berspekulasi, jangan. Kalau memang berspekulasi silakan datang ke penyidik ya, kalau mau jadi novum yang baru datang ke penyidik nanti kita lakukan pemeriksaan," beber Yusri.

Lebih tegas Yusri mengatakan pihaknya bisa saja membuka kembali penyidikan di kasus ini jika ditemukan bukti atau keterangan saksi yang baru. Menurutnya, meskipun pihaknya sudah menerbitkan SP3 dalam kasus ini, kasus ini pun masih bisa dibuka kembali.

"Ini kan dugaan keras bunuh diri, apalagi? SP3 pun bukan berarti satu kasus itu berhenti secara total. Apabila ada novum baru apapun bisa dibuka lagi," kata Yusri.

Seperti diketahui, editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas penuh luka di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Jakarta Selatan. Sebelum ditemukan tewas, Yodi sempat hilang tanpa kabar selama tiga hari.

Polda Metro Jaya juga sudah berhasil mengungkap kasus ini. Hasilnya, Yodi ternyata diduga kuat bunuh diri.

Hal itu dikuatkan dengan barang bukti yang membuktikan jika korban membeli pisau untuk bunuh diri. Hasil tes DNA dan sidik jari di pisau yang digunakan untuk melukai korban juga ternyata milik korban.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Pria Riau Mengaku Bunuh Editor Metro TV Ditangkap Polisi, Ribut-ribut Direkam Temannya

Link berhasil disalin!