Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA)
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2020 diperkirakan masih akan tumbuh negatif, atau dengan kata lain Indonesia bakal mengalami resesi karena angka pertumbuhan ekonomi yang minus dalam dua kuartal berturut-turut. Namun demikian, Josua menyebut, angka pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2020 nanti akan lebih baik ketimbang Kuartal II-2020 yang berada di angka -5,32% (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III diperkirakan masih negatif, namun sedikit membaik dibandingkan kuartal II yang lalu," kata Josua Pardede di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Menurutnya, Kuartal III-2020 yang dimulai pada awal Juli kemarin, akan menjadi titik balik pemulihan ekonomi Indonesia. Meski demikian, hal itu bisa terwujud jika implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan dengan baik.
"Apabila mempertimbangkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 dan ekspektasi kontraksi pertumbuhan kembali pada kuartal III 2020, maka pertumbuhan untuk full year 2020 diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan negatif," jelas Josua.
Josua pun mendorong agar pemerintah segera melakukan percepatan stimulus melalui belanja pemerintah. Hal itu diperlukan untuk mendorong produktifitas dan meningkatkan multiplier effect terhadap konsumsi masyarakat, yang pada Kuartal II ini mengalami kontraksi hingga -2,96%.
Ia juga mendorong program dukungan modal kerja bagi segmen UMKM, terutama usaha mikro dan kecil, agar juga didukung juga oleh sektor swasta selain mengandalkan stimulus PEN dari pemerintah pusat.
"Dengan mendorong kebijakan fiskal yang ekspansif dan memiliki multiplier effect pada konsumsi rumah tanggga dan sektor usaha UMKM, diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini merupakan yang terendah sejak kuartal II-1999. Padahal pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia masih tercatat tumbuh 2,97% yoy.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: