Viral Ferdian Paleka Di-Bully Dalam Penjara, Orangtua Akan Ajukan Penangguhan Penahanan

Ferdian Paleka diospek dan dibotaki usai ditangkap polisi. (Istimewa)

YouTuber Ferdian Paleka berhasil ditangkap polisi setelah menjadi buronan dalam kasus prank video makanan berisi sampah. Setelah ditangkap, beredar video aksi perundungan yang dialami Ferdian.

Oleh sebab itu, orangtua Ferdian Paleka Cs akan mengajukan penangguhan penahanan ke Polrestabes Bandung, Jawa Barat. Para orangtua tersangka kasus makanan isi sampah itu mengaku kecewa atas perundungan tersebut.

"Kita ingin menyampaikan kekecewaan terhadap kejadian yang terjadi terhadap tersangka yang ditahan di polrestabes, kita menyayangkan kejadian perundungan di tahanan, sungguh membuat orang tua sangat sedih," kata Kuasa Hukum para tersangka kasus "prank" bantuan sembako berisi sampah, Rohman Hidayat seperti dilansir ANTARA, Minggu (10/5/2020).

Pengajuan itu bakal disampaikan ke Polrestabes Bandung pada Senin (11/5/2020). Penangguhan itu diajukan untuk tiga tersangka kasus "prank", yakni Ferdian Paleka dan dua rekannya yang berinisial TF dan A.

Menurut dia, para orang tua menjamin ketiga tersangka tidak akan melarikan diri, merusak barang bukti, dan mengulangi perbuatannya.

"Di ruangan tahanan videonya menyebar ketika dia mengalami perundungan, sehingga kita memohon kepolisian memproses dengan tegas siapapun pelakunya," kata dia.

Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya membenarkan telah terjadi perundungan kepada para tersangka kasus candaan alias "prank" bantuan sembako sampah, Ferdian Paleka cs di dalam sel tahanan.

"Video viral di dalam tahanan memang benar, itu terjadi karena para tahanan tidak suka terhadap kelompok ini, karena memberikan bantuan berisi sampah," kata Ulung di Bandung, Sabtu (9/5/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

• Viral Satu Keluarga Diduga Bunuh Anak untuk Pesugihan
• OTG Pakai Masker, Potensi Menularkan Virus Corona Turun dari 70 persen ke 5 Persen 
• Tambah 91 Kasus, Total Pasien Sembuh Corona Tercatat 2.698 Orang