Kementerian Luar Negeri menyatakan 243 Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dalam keadaan sehat. Namun, ada masalah lain yang dihadapi.
Direktur Jendral Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya, mengungkapkan WNI di sana menghadapi masalah kekurangan bahan pangan. Hal itu disebabkan sejumlah wilayah di Wuhan dan sekitarnya yang terpapar virus korona itu saat ini dikarantina.
Selain kesulitan mencari bahan pangan, harganya pun melambung tinggi. Bahkan, lanjut Desra, harganya naik dua kali lipat.
"Yang tadinya 40 Yuan sekarang 80 Yuan," ungkap Desra dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Pemerintah sendiri, kata Desra, saat ini hanya bisa membantu memesankan makanan via online. Menurutnya, itu satu-satunya cara yang bisa dilakukan saat ini mengingat sejumlah wilayah aksesnya dikunci pemerintah Tiongkok.
"Memang saat ini sulit untuk orang masuk ke sana, juga untuk keluar dari sana," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan WNI di Wuhan. Pemerintah, melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tiongkok, berusaha agar bantuan logistik kepada WNI bisa berjalan lancar.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah RI belum berencana untuk mengevakuasi WNI yang ada di Wuhan dan wilayah Tiongkok lainnya. Menurutnya, WNI di sana memiliki sistem imun yang kuat sehingga diyakini tak akan mudah terpapar virus korona.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: