Rabu, 25 SEPTEMBER 2024 • 10:59 WIB

Paslon Gus Fawait-Djos Tidak Hadir Deklarasi Kampanye Damai, Nilai KPU Langgar Komitmen

Author

Acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diinisiasi oleh KPU Jember dan digelar di Halaman Food Court KCM Jember.

INDOZONE.ID - Acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diinisiasi oleh KPU Jember dan digelar di Halaman Food Court KCM Jember, Selasa (24/9/2024) malam. Tidak dihadiri Paslon Cabup-Cawabup Muhammad Fawait dan Djoko Susanto (Gus Fawait-Djos).

Acara yang seharusnya dimulai sekitar pukul 19.00 WIB menjadi molor kurang lebih 1 jam. Untuk menunggu kepastian hadirnya paslon nomor urut 02 itu.

Namun pada akhirnya acara tersebut tetap berlanjut, dengan hanya dihadiri oleh Paslon nomor urut 01 Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Gus Firjaun).

Baca Juga: Ini Wajah 4 Pasangan Kontestan Pilwalkot 2024 Parepare Yang Akan Bersaing

Terkait acara tersebut, Tim Pemenangan Paslon 02 Gus Fawait-Djos menyampaikan alasan ketidakhadirannya dalam acara tersebut. Mereka menilai, KPU dianggap melangar komitmen dari kesepakatan yang dilakukan.

"Pagi tadi kami mendapat informasi dari LO Paslon Gus Fawait-Djos, yang bersama-sama di KPU dengan LO sebelah. Itu membuat komitmen bersama. Untuk hari ini, tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apapun. Karena memang, acara malam ini adalah deklarasi kampanye damai. Jadi semuanya berkomitmen, paslon LO kami dan juga sebelah, serta diamini oleh KPU Jember," ujar Ketum Tim Pemenangan Gus Fawait-Djos, Gogot Cahyo Baskoro saat konferensi Pers di Posko Pemenangan Rumah Cinta.

Acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diinisiasi oleh KPU Jember dan digelar di Halaman Food Court KCM Jember.

 

"Pukul setengah tujuh tadi (19.30 WIB). Semua rombongan kita sudah lengkap ada di (Posko pemenangan) Rumah Cinta. Sudah siap untuk menghadiri acara tersebut (Deklarasi Pemilu Damai). Namun, informasi dari teman-teman tim yang sudah ada di lokasi. Ada pergerakan massa dari relawan dan pendukung sebelah. Tadi pun (panitia KPU Jember), sudah kami ingatkan semua," lanjutnya menjelaskan.

Dengan kondisi tersebut, menurut Gogot, dinilai sebagai bentuk pengingkaran komitmen. Bahkan dari konfirmasi yang dilakukan, KPU Jember juga dianggap tidak memberikan respon positif.

Baca Juga: Kasus Intoleransi oleh Oknum ASN Bekasi Berakhir Damai, Pj Wali Kota Sebut Hanya Miskomunikasi

"Kenapa ada pengerahan massa, yang itu bentuk pengingkaran untuk melaksanakan deklarasi kampanye damai. Kita tidak mendapat jawaban memuaskan. Sehingga kita (masih) menunggu," ujarnya.

"Tapi ternyata massanya bukan berkurang, malah justru bertambah. Tampaknya memang, kami menengarai mereka (massa yang banyak) bukan masyarakat umum. Jelas ada upaya pengerahan massa secara sistematis. Karena kenapa? Baju yang dipakai (warnanya) sama. Ada megaphone yang disiapkan. Kemudian juga, ada yel-yel yang sifatnya memprovokasi. Menyerang personal seterusnya dan seterusnya," sambungnya.

Dengan situasi tersebut, lebih lanjut kata pria yang juga mantan Komisioner KPU Jatim itu, pihaknya tidak langsung mengambil keputusan tidak hadir dalam acara deklarasi kampanye damai.

"Sebagai itikat baik, Kita sudah menugaskan LO umtuk menghadiri acara deklarasi damai. Berharap sesuai dengan kesepakatan kita sebelumnya. Kami akan datang sesuai undangan, sebanyak 50 orang dari unsur partai pengusung. Bahkan wujud komitmen kita, tidak mengerahkan massa. Juga menyiapkan bunga dari Tim Perempuan," ulasnya.

"Tapi ternyata ketika LO itu datang ke sana, menagih komitmen yang sudah dibangun. Tidak ada (tanggapan baik), sikap tegas dari KPU. Untuk membersihkan area lokasi acara agar tidak ada pendukung," sambungnya.

Dengan adanya persoalan itu, kata Gogot, Paslon Gus Fawait-Djos, pada akhirnya memutuskan tidak hadir.

"Bukan karena takut, khawatir, atau bukan (persoalan lain). Tapi justru untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintai kedamaian. Saat kami datang, khawatir justru kontraproduktif dengan makna acara tersebut (Deklarasi Damai). Bisa saja yang terjadi tidak damai, karena datang saja sudah diprovokasi. Sudah diteriaki macam-macam," ucapnya.

"Akhirnya kita memilih tidak datang. Tapi kita memaknai bahwa deklarasi damai ini sifatnya simbolik, tidak berkait dengan tahapan (pemilu)," sambungnya.

Namun demikian, lebih jauh kata Gogot, meskipun paslon nomor 02 tidak hadir dalam acara tersebut. Ia berkomitmen mentaati aturan Kampanye Damai Pilkada 2024.

Baca Juga: Dapat Nomor Urut 3 Dalam Pilkada Kota Jogja, Paslon Afnan-Singgih Ingatkan Kalah Menang Itu Biasa

"Ada atau tidak ada deklarasi, kami mewakili paslon Gus Fawait-Djos. Tetap berkomitmen, untuk melaksanakan kampanye ini damai dan penuh cinta. Kira-kira begitu. Walaupun memang, kita menengarai ada sejumlah catatan-catatan bagaimana KPU Jember dengan sengaja melakukan pembiaran," ujarnya menyindir.

Menanggapi ketidakhadiran Paslon nomor 02 Gus Fawait-Djos dalam acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024.

Acara Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 yang diinisiasi oleh KPU Jember dan digelar di Halaman Food Court KCM Jember.

Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni mengatakan jika pihaknya sudah bersma LO masing-masing paslon sudah melalukan rapat koordinasi dan kesepakatan sebelumnya.

"Beberapa hal ketentuannya adalah, yang terundang berjumlah 50 peserta. Untuk masing-masing paslon dibuktikan dengan menggunakan id card, untuk bisa dan boleh masuk ke dalam area yang sudah kami sediakan," kata Dessi saat dikonfirmasi usai acara.

Baca Juga: Janji Paslon Nomor Urut 1 di Pilkada Kota Jogja 2024 Heroe-Supena: Kami Layani Semua Orang Tanpa Pandang Bulu!

 

Lanjutnya, untuk acara Deklarasi Kampanye Damai. Adalah acara inisiatif KPU Jember. Kedua paslon adalah sebagai tamu undangan.

"Terkait dengan tidak hadirnya salah satu paslon. Merupakan keputusan dari undangan yang kami hormati. Karena tidak ada kewajiban dan paksaan juga. Kami juga sudah memberikan waktu, untuk menunggu beberapa undangan yang belum hadir," ujarnya.

Diakui juga oleh Dessi, terkait ketidakhadiran salah satu paslon juga sudah diketahui olehnya. Ia pun juga membenarkan, jika ketidakhadiran salah satu paslon karena ada keberatan yang disampaikan.

Namun Dessi tidak bisa memaksakan kehendak yang dianggap persoalan. Karena lokasi acara, kata Dessi, adslah area umum.

"Yakni terkait dengan adanya beberapa kumpulan pendukung dari salah satu paslon yang berada di area lokasi penyelenggaraan deklarasi kampanye damai. Sehingga keberatan dan kurang berkenan untuk bisa hadir dalam acara ini," ulasnya.

"Terkait acara ini, sudah kita tentukan area acaranya. Area yang sudah kami sediakan tempat duduknya di depan stage dan sudah kami filter juga, sudah kami berikan batasan-batasan yang boleh masuk hanya menggunakan id card. Kalau di luar area yang kita sediakan, itu adalah area publik yang tidak bisa kami paksakan orang lain untuk tidak berada di sana. Sehingga kami konsentrasi hanya pada area yang sudah kami tentukan," imbuhnya menjelaskan.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung