Bareskrim Polri Ungkap Kondisi Bocah Diduga Disiksa Ayahnya di Jaksel Usai Dirawat di RS Polri

Ilustrasi penganiayaan anak.

INDOZONE.ID - Direktorat PPA-PPO Bareskrim Polri mengungkap kondisi bocah perempuan berinisial MK yang diduga disiksa orang tua sampai ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel). 

Kondisi bocah perempuan itu disebut kondusif pasca dilakukan perawatan medis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim).

Ilustrasi penganiayaan (FREEPIK)

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah..

"Kondisi anak insyaallah kondusif. Terus dilakukan perawatan secara intensif dan terus koordinasi dengan tim dokter," kata Brigjen Nurul saat dihubungi wartawan, Jumat (13/6/2025).

Nurul menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal pemulihan dan perlindungan terhadap korban.

"Koordinasi dengan stakeholder terkait untuk pendampingan, pemulihan, perlindungan dan mengutamakan proses keselamatan serta kesehatan anak," ungkap Nurul.

Baca Juga: Mengenaskan! Bocah Tidur di Kardus dengan Luka, Polisi Masih Buru Ayah yang Diduga Menyiksa

Sementara itu, terkait dengan keberadaan orang tua termasuk dugaan adanya aksi penyiksaan yang dialami korban, jenderal polisi bintang satu tersebut menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Proses penegakan hukum berjalan dengan masih menelusuri dan mendalami kasusnya," kata Nurul.

Sebelumnya, seorang bocah perempuan ditemukan dalam kondisi tertidur beralaskan kardus di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu 11 Juni 2025 pagi WIB. Korban pertama kali ditemukan oleh petugas Satpol PP yang sedang melakukan patroli.

Kondisi bocah itu sangat mengenaskan karena tubuhnya kurus kering. Ditemukan pula bekas luka di tubuh korban. Salah satunya luka bakar pada wajah sampai dengan patah tulang.

Berdasarkan pengakuan korban, ia mendapatkan luka karena disiksa oleh ayahnya. Kini, Bareskrim Polri tengah mendalami kasus tersebut, termasuk mencari orang tua dari bocah malang ini.