Jumat, 02 MEI 2025 • 21:15 WIB

Spanyol Selidiki Penyebab Pemadaman Listrik Massal yang Melumpuhkan Negara

Author

Orang-orang berjalan di sepanjang jalan pertokoan tanpa penerangan listrik sementara mobil polisi berpatroli untuk mencegah pencurian dan penjarahan di Ronda, Spanyol, pada 28 April 2025.

INDOZONE.ID - Pemerintah Spanyol resmi memulai penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab pemadaman listrik massal Spanyol yang mengganggu kehidupan jutaan warga di seluruh Semenanjung Iberia.

Kejadian luar biasa ini membuat aktivitas di berbagai sektor lumpuh, mulai dari transportasi hingga layanan komunikasi.

Pemadaman yang berlangsung hingga 20 jam di beberapa wilayah itu menimbulkan kekacauan dan kepanikan.

Baca Juga: Spanyol dan Portugal Mati Lampu Total: Penyebab dan Dampaknya!

Kini, setelah kondisi perlahan kembali pulih, fokus pemerintah tertuju pada Spanyol investigasi blackout nasional untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Perdana Menteri Pedro Sanchez menyampaikan bahwa pemerintah telah membentuk komisi investigasi khusus. Ia tidak menutup kemungkinan adanya unsur sabotase terhadap infrastruktur vital negara.

“Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan agar kejadian ini tidak terulang kembali,” tegas Sanchez dalam konferensi persnya.

Baca Juga: 3 Fakta yang Harus Kamu Tau soal Banjir Bandang di Spanyol

Di saat yang sama, pengadilan tertinggi Spanyol, Audiencia Nacional, membuka penyelidikan terpisah atas dugaan sabotase digital. Jika terbukti, hal itu bisa diklasifikasikan sebagai tindak terorisme yang serius.

Dalam polemik yang muncul, sejumlah pihak menyebut minimnya energi nuklir sebagai salah satu penyebab mati lampu Spanyol yang melumpuhkan negara. Namun, Sanchez membantah tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya menyesatkan.

Ia menegaskan bahwa ketergantungan terhadap nuklir justru tidak menjamin pemulihan cepat, bahkan bisa memperlambat prosesnya. Dampak dari pemadaman listrik Spanyol juga terasa di negara tetangga, Portugal.

Perdana Menteri Luis Montenegro telah meminta audit sistem kelistrikan secara independen kepada Badan Kerja Sama Regulator Energi Uni Eropa (ACER). Sebuah komisi juga dibentuk untuk menilai bagaimana krisis ini ditangani oleh otoritas terkait.

Menurut analis senior Rystad Energy, Pratheeksha Ramdas, peristiwa ini menyoroti tingginya ketergantungan antara negara dalam hal pasokan energi.

Dalam catatannya, penyebab blackout Spanyol 2025 juga berakar pada tantangan menyeimbangkan pasokan energi terbarukan yang belum stabil serta kurangnya sistem penyimpanan energi di Portugal.

Meski jaringan listrik, internet, dan layanan umum mulai berfungsi kembali, kabar duka tetap menghiasi proses pemulihan.

Di Galicia, tiga lansia ditemukan meninggal dunia akibat keracunan karbon monoksida saat menggunakan generator untuk menyalakan alat bantu pernapasan.

Di Madrid, seorang wanita bernama Susana menceritakan perjuangannya berjalan kaki sejauh 90 menit karena transportasi umum lumpuh total.

“Lain kali saya akan pakai sneakers,” ujarnya sembari tertawa, saat duduk di sebuah kafe yang baru saja kembali buka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters