Selasa, 04 FEBRUARI 2025 • 21:15 WIB

BPS DIY : Diskon Tarif Listrik Jadi Pemicu Deflasi DIY -0,35 Persen

Author

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati

INDOZONE.ID - Kepala Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Herum Fajarwati menyampaikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami inflasi tahun kalender month to month (mtm) yang cukup yakni -0,35 persen pada Januari 2025. Sementara secara year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar sebesar 0,95 persen.

Menurut Herum, deflasi tersebut diakibatkan oleh sejumlah kelompok pengeluaran seperti perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar -6,73 persen meyumbang inflasi -1,15 persen.

Kelompok itulah, kata Herum menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya deflasi paling tinggi adalah diskon besar-besaran yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen 2200 Volt Ampere (VA). Disebutnya juga, untuk penggunaan listrik di DIY cukup besar, sehingga hal tersebut pengaruh kepada deflasi sebesar -0,35 persen.

“Untuk komoditas yang dominan terjadinya deflasi pada Januari 2025 pendorong utamanya adalah tarif listrik, dimana pemerintah memberikan diskon 50 persen dari bulan Januari hingga Februari sehingga menyebabkan deflasi -1,15 persen. Bulan Maret nanti akan kembali ke kondisi normal lagi," kata Herum, pada Selasa (4/2/2025).

Disisi lain, BPS DIY telah mencatat pada tarif kereta api memberikan deflasi 0,02, berikutnya persen bawang merah, ketimun, dan angkutan antar kota masing masing deflasi 0,01 persen.

Sebaliknya komoditas penghambat deflasi yakni cabai merah dengan andil inflasi 0,13 pesan cabe rawit 09,12 persen wortel memberikan andil inflasi saa cabai hijau 0,05 persona kontrak rumah 0,04 persen.

Kemudian untuk Inflasi tertinggi pada bulan Januari 2025 ini diakibatkan oleh kelompok makanan dan minuman tembakau sebesar 2,24 persen dengan andil 0,62 persen. Dan diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,031 persen dan perawatan pribadi sebesar 0,68 persen.

BACA JUGA BPS DIY Sebut Seluruh Wilayah Jogja Alami Inflasi 0,09 Persen Selama April 2024

"Untuk perkembangan inflasi secara year on year (yoy) terjadi sebesar 0,95 persen. Angka ini merupakan terendah dalam 2 tahun terakhir ini pengeluaran dominan memberikan andil deflasi maupun inflasi deflasi pada pengeluaran perumahan listrik air bahan bakar rumah tangga inflasi memberikan andil deflasi 1,06 persen," terangnya.

Penyumbang inflasi lain jika secara (yoy) yaitu emas perhiasan yakni 0,37 persen, disusul kopi bubuk 0,18, bakar rumah tangga 0,08 persen, minyak goreng 0,07 persen, dan cabe rawit 0,06 persen.

“Sebagai dominan yang berstatus penghambat adalah tarif listrik andil deflasi 1,26 persen, cabe merah, beras andil inflasi 0,05 persen, angkutan udara dan bensin deflasi 0,04 persen,” tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung