Senin, 13 JANUARI 2025 • 19:42 WIB

Dandim Sleman Sebut 2 Hal Ini Sebagai Manfaat Program Makan Bergizi Gratis 

Author

Komandan Dandim Sleman saat memantau dapur sehat untum program Makan Bergizi Gratis, Senin (13/1/2025)

INDOZONE.ID - Hari pertama pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (13/1/2025) di salah satu Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Sleman yakni SDN Sinduadi Timur disambut antusias siswa, karena selain cocok dengan menu yang disajikan juga bisa menghemat uang jajan.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Kodim 0732 Kabupaten Sleman, Letkol Inf Mohammad Zainollah saat turut memantau kegiatan program MBG tersebut bersama SPPG dan OPD terkait.

"Saya rasa program ini sangat bagus bagi masyarakat terutama untuk orang tua anak ya, karena saya yakin ada penghematan bagi cost atau yang diminta anak. Tadi saya tanya ke beberapa anak, bapaknya kerja apa, ada yang tukang ojek, ada yang jualan donat, ada juga yang jualan sayur keliling jadi variatif ya. Dengan adanya ini, mereka pasti akan bilang 'pak saya sudah dapat makan gratis jadi jajannya cukup ini saja kalau lapar atau haus'. Artinya, penghematan mudah-mudahan ada untuk bekal atau sangu," katanya dilokasi usai memantau anak-anak di dalam kelas.

Namun menyikapi banyaknya keluhan dari pedagang kantin disejumlah wilayah Indonesia yang alami penurunan omzet selama adanya program MBG tersebut, Zainullah menilai bahwa program ini dinilainya tidak merugikan bagi pegawai kantin sekolah melainkan untuk kebaikan bersama salah satunya warga yang semula tidak punya pekerjaan menjadi punya pekerjaan.

"Saya rasa kita harus berbesar dan berlapang dada. Kantin merasa dirugikan, kan tidak. Ini demi kebaikan bersama. Kalau kita mencari untuk keuntungan pribadi pasti merasa dirugikan. Tapi kita lihat, manfaat dari program yang diarahkan oleh bapak Presiden, tidak hanya membawa manfaat untuk pekerja dapur sendiri yang notabenenya tadi tidak punya pekerjaan karena ijazah SMP-SMA bisa bekerja dan dapat upah," tutur Zainullah.

Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala SDN Sinduadi Timur, Haryanta menyampaikan, aktivitas kantin disekolahnya masih berjalan normal.

"Sementara kantin tetap menyediakan makanan ringan. Kami juga tidak mau ditutup ya, karena yang mengadakan sekolah dan kebetulan seluruh atas pengawasannya oleh para guru jadi tetap ada," kata Haryanta.

Meski menjadi salah satu sekolah penerima manfaat MBG, sekolah tersebut masih diperkenankan membawa bekal dari rumahnya.

"Kami suruh bawa bekal karena kan sekolah sampai jam 13.30 terutama yang kelas tinggi pasti masih bawa bekal," ucap Haryanta.

"Nah kalau pas jam istirahat, biasanya gerbang kami tutup. Maka sebagian besar jajan di kantin sekolah. Ada yang membawa bekal karena dianjurkan," ujar Haryanta.

Diketahui, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari ini (13/1). Berlangsung pertama kali, program ini baru tersedia di sebagian sekolah di Kabupaten Sleman, DIY.

MBG di Sleman baru terlaksana di empat kapanewon (setara kecamatan). Ini karena Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan ada beberapa kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi (sehingga belum bisa merata).

"Jadi memang perlu waktu dalam melaksanakan program MBG. Ini untuk kebaikan bersama agar tertib administrasi. Kenapa? Karena sekarang Bapak Presiden tidak mau anggaran yang diberikan oleh negara disunat," ujar Zainollah.

BACA JUGA Sebanyak 167 Siswa SD Sleman Antusias Ikuti Program Makan Bergizi Gratis, Ada yang Bawa Pulang buat Ibu

Total, sudah 35 sekolah di Sleman yang menerima program MBG dengan pengerahan dua dapur umum. Dua lokasi yang mulai melaksanakan MBG ini adalah Kapanewon Cangkringan dan Depok serta sekitarnya. Mulai dari jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, hingga SMP.

Dilaporkan, dapur umum di Kapanewon Cangkringan mendistribusikan 1.544 MBG dengan 27 sekolah. Sementara untuk dapur umum di Jalan Kaliurang, mendistribusikan 1.312 paket dengan serapan 1.239 sesuai kehadiran siswa untuk tujuh sekolah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung