Jumat, 04 OKTOBER 2024 • 15:05 WIB

Terbuka Umum, FKY 2024 Akan digelar Mulai 10 Oktober Mendatang di Pusatkan di Pleret Bantul

Author

Ketua FKY 2024, B.M. Anggana (Kiri), Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi (Tengah), Steering Committee FKY 2024, Butet Kartaredjasa (Kanan)

INDOZONE.ID - Dengan mengusung tema ‘Umpak Buka’, Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 akan kembali hadir mulai pada 10 hingga 18 Oktober mendatang.

Acara akan dipusatkan di Lapangan Bawuran, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Bantul.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, FKY 2024 diharapkan menjadi ruang interaksi budaya yang menyatukan berbagai elemen masyarakat melalui rangkaian acara yang mencakup pawai, pertunjukan seni, pameran, pasar, lokakarya, dan bincang kebudayaan.

"Kami dari Pemda DIY mengajak para pengunjung sekaligus warga sekitar untuk menjelajahi dan mengalami kebudayaan benda serta situs bersejarah di berbagai daerah di Bantul," katanya dalam konferensi pers di Malioboro Hotel, Kamis (3/10/2024).

Tak hanya bicara soal kesenian saja, menurut Dian akan ada sektor-sektor lain seperti ekonomi, infrastruktur, hingga lingkungan juga akan diakomodir dalam FKY tahun ini.

"Festival ini akan menjadi festivalnya semua sektor-sektor. Sektor ekonomi, sektor infrastruktur, sektor lingkungan, sektor pariwisata. Semuanya. Jadi FKY ini adalah menjadi festivalnya bersama," ujarnya.

Mengenai tema ‘Umpak Buka’, tema ini untuk memaparkan makna benda-benda dalam kebudayaan yang lebih dalam dari sekadar bentuk fisik.

"Umpak dipandang sebagai fundamen semesta, yakni dasar, asas, konstitusi dan paugeran. Pemahaman ini menempatkan umpak sebagai tempat berpijak, sekaligus awal terbentuknya ruang. Jadi bnda-benda tidak lagi hanya dipandang sebagai artefak statis, melainkan bagian dari cerita yang terus berkembang seiring berjalannya waktu," terangnya.

"Oleh karena itu, FKY 2024 'Umpak Buka' ini hendak memapar dinamika antara yang statis dan yang bergerak, antara yang tetap dan yang berubah," sambung Dian.

BACA JUGA Ngadu ke DPRD Kota Jogja, PKL TM 2 Minta Evaluasi UPT Malioboro dan Disbud Kota Jogja

Alasan Memilih Kapanewon Pleret Sebagai Pusat FKY 2024

Sementara itu, Ketua FKY 2024, B.M. Anggana mengatakan adapun alasan Kapanewon Pleret dipilih sebagai pusat penyelenggaraan FKY, kebetulan kawasan tersebut terdapat peninggalan sejarah.

"Salah satu program unggulan, Jelajah Budaya, akan mengeksplorasi benda-benda budaya sebagai simbol kolektif melalui sub-program seperti Telusur Tutur, Paramuka, dan Lokakarya, yang melibatkan masyarakat lokal dan kelompok Pramuka," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Steering Committee FKY 2024, Butet Kartaredjasa, menyoroti rebranding festival ini, yang sebelumnya hanya sekadar festival kesenian menjadi festival kebudayaan.

Butet menuturkan, perubahan ini diperkenalkan sejak FKY 2023, yang memperluas cakupan festival dengan memasukkan aspek-aspek kebudayaan yang lebih beragam, tidak hanya fokus pada kesenian.

“Kesenian itu adalah bagian kecil dari sebuah kebudayaan. Rebranding dari Festival Kesenian menjadi Festival Kebudayaan adalah langkah besar yang perlu dikomunikasikan dengan baik agar masyarakat luas memahami cakupan budaya yang lebih luas. Ini bukan hanya soal seni, tetapi budaya sebagai keseluruhan. Sehingga harapannya bisa menggerakkan banyak orang menikmati pembelajaran yang disajikan melalui program-programnya di festival kebudayaan ini,” ujar Butet.

Selain program utama, FKY 2024 juga menghadirkan beragam kompetisi menarik seperti Rakitswara (merancang instrumen musik), Gladhen Jemparingan (panahan tradisional), dan Kompetisi Mural dari Rakyat. Kompetisi-kompetisi ini diharapkan dapat menambah daya tarik festival dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Steering Committee FKY 2024, Butet Kartaredjasa, menyoroti pentingnya rebranding festival ini, yang telah berubah dari sekadar festival kesenian menjadi festival kebudayaan.

Inti Rangkaian Acara FKY 2024

Pembukaan FKY 2024 akan dimeriahkan dengan Pawai Pusaka, Flashmob, Jamasan Pusaka Warga dan Yogyakarta Royal Orchestra.

Bergeser sedikit, di MCC Tepi Sabin, FKY 2024 juga menyelenggarakan Pameran bertajuk “Azimat-Siasat”. Pameran memayungi dua anasir, yakni seni rupa dan sastra.

Selain itu, terdapat pula kegiatan seni rupa yang menyuguhkan karya seni yang berusaha menerjemahkan tema besar “Benda” dengan memiliki dua sisi di dalamnya, di sisi objektivitasnya berupa benda budaya yang memiliki bentuk kemudian sisi subjektivitasnya yang melekat pada manusianya.

Kemudian, juga akan ada Program diskusi sebagai penunjang pertukaran gagasan diadakan FKY 2024 dalam bentuk program FKY Rembug yang berisi tiga sub program; Wicara, Siniar, dan Forum Musyawarah Umpak Buka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung