Sabtu, 24 FEBRUARI 2024 • 07:05 WIB

Kunjungan Presiden Jokowi ke Bendungan Lolak, Bolaang Mongondow: Langkah Strategis Menuju Masa Depan Energi dan Air Indonesia

Author

Peresmian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat (23/02/2024) oleh Presiden RI Joko Widodo. (Instagram / jokowi)

INDOZONE.ID - Peresmian Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat (23/2/2024) oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi momen krusial dalam menghadapi tantangan pengelolaan air dan energi Indonesia di masa mendatang.

Dengan investasi mencapai Rp2,02 triliun, Bendungan Lolak tidak hanya bertujuan sebagai solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir, melainkan juga sebagai contoh model pengelolaan sumber daya air yang efisien untuk seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi menyampaikan, "Ke depan, urusan air, urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang, kalau kita tidak kelola mulai dari sekarang. Kita memiliki 4.400-an sungai, tetapi kita baru memiliki 292 bendungan. Untuk ilustrasi, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, Korea Selatan memiliki kurang lebih 20 ribu bendungan."

Pembangunan Bendungan Lolak, dengan kapasitas 16 juta meter kubik dan mampu mengairi lahan pertanian seluas 2.200 hektar, merupakan langkah signifikan dalam mengatasi ketidakseimbangan tersebut.

Selain itu, diharapkan bendungan ini dapat mengurangi risiko banjir hingga 29 persen di sekitar wilayah, sebuah peningkatan yang luar biasa dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Makassar New Port Menjadi Pusat Logistik Terbesar di Indonesia Timur

Lebih dari itu, Bendungan Lolak juga berperan dalam produksi energi melalui pemanfaatan listrik ecohydro, mendukung Bolaang Mongondow sebagai penyumbang utama padi di Sulawesi Utara.

Presiden Jokowi menambahkan, "Bisa menjadi air baku bagi masyarakat di Bolaang Mongondow, bisa mereduksi banjir sampai 29 persen, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi 29 persen dan juga untuk listrik ecohydro."

Pentingnya pengelolaan sumber daya air di Indonesia semakin terlihat jelas. "Ini kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas kurang lebih sama, air yang ada di negara akan bisa kita kelola dengan baik sehingga biar bermanfaat seperti Bendungan Lolak ini," jelas Presiden.

Baca Juga: Presiden Jokowi Janji Bangun Stadion di Makassar Tahun Ini, Pemprov Sulsel Siapkan Lahan 20 Hektar

Hal ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan air dan energi, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia dapat menghadapi masa depan dengan sumber daya yang lebih baik dan berkelanjutan.

Diharapkan, dengan semakin banyaknya pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak, Indonesia akan mampu mengelola sumber dayanya secara lebih efektif, mendukung sektor pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyatnya.

Presiden didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Pj. Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Website Resmi Sekretariat Kabinet RI (setkab.go.id)