INDOZONE.ID - Pada Minggu pagi, tepatnya pukul 06.21 WIB, Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, kembali meletus.
Pos pengamatan Gunung Api Marapi melaporkan bahwa tinggi kolom abu yang teramati mencapai sekitar 1.300 meter di atas puncak, sekitar 4.191 meter di atas permukaan laut. Erupsi ini juga disertai dengan lontaran material pijar berwarna kemerahan yang menyembur di sekitar puncak Gunung Marapi.
Tim gabungan dan relawan dari berbagai instansi segera bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih besar.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut, dan data seismograf mencatat amplitudo maksimum 29 milimeter dengan durasi erupsi sementara sekitar 45 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) merespons dengan meningkatkan status Gunung Marapi dari level dua menjadi level tiga.
Rekomendasi diberikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, atau wisatawan agar tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Selain itu, penduduk yang bermukim di sekitar lembah, aliran sungai, dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diingatkan untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut saat hujan abu untuk melindungi saluran pernapasan.
Tidak hanya itu, pengamanan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal juga menjadi langkah penting dalam menghadapi potensi dampak erupsi Gunung Marapi yang meningkat.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: PVMBG