INDOZONE.ID - Aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau makan korban. Petugas bersama masyarakat berhasil evakuasi korban galian tambang di Desa Talontam, Kecamatan Benai, Kamis, 14 September 2023.
"Korban berjenis kelamin laki-laki untuk saat ini identitas belum diketahui. Kami masih berkoordinasi dengan unsur terkait diantaranya kepolisian dan BPBD," sebut Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi.
Berikut sejumlah fakta terkait aktivitas PETI yang menelan korban:
1. Belasan Jam Proves Evakuasi
Korban diketahui bernama Dani, asal desa Jaya Kopah. Peristiwa nahas itu diketahui terjadi pada Rabu, 13 September 2023 sore. Jasad korban baru berhasil dievakuasi pada pukul 09.00 WIB, Kamis,14 September 2023 pagi.
Saat tertimbun, rekan korban bersama warga setempat melakukan penggalian dengan peralatan seadanya sehingga jasad korban baru berhasil dievakuasi.
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, pihaknya baru mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut sekitar pukul 06.15 WIB, pagi tadi.
"Pada pukul 06.35 WIB, Tim Rescuer dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Pekanbaru berjumlah enam orang dengan peralatan lengkap diberangkatkan menuju lokasi kejadian," pungkasnya.
2. Awalnya Ada 2 Pekerja PETI Tertimbun
Seorang warga Kopah yang enggan disebutkan namanya, menyebut dirinya mendapat informasi ada dua orang yang tertimbun longsor.
"Infonya ketika itu korban bersama beberapa rekannya sedang menambang. Saat sedang bekerja itu, tiba- tiba tanah longsor sehingga korban tertimbun. Awalnya tertimbun dua orang, namun satu orang berhasil diselamatkan rekan-rekannya yang lain. Sedangkan korban atas nama Dani tidak terselamatkan dan akhirnya meninggal dunia," sebut warga itu.
3. Bupati Kuansing Langsung ke TKP
Bupati Kuansing, Suhardiman Amby langsung meninjau tempat insiden seorang pekerja tambang emas ilegal (PETI) yang tertimbun longsor di Desa Munsalo, Kenegrian Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah.
Bupati meninjau bersama Kapolres, AKBP Pangucap Priyo Soegito dan rombongan, Kamis (14/9/2023) siang usai melayat ke rumah korban di Desa Kaya Kopah.
4. Polisi Selidiki Kasus Pekerja PETI Tewas Tertimbun Longsor
Kapolres, AKBP Pangucap Priyo Soegito menyayangkan aktifitas PETI jenis dompeng darat itu. Karena memiliki resiko yang sangat besar bagi pekerja. Karena harus menggali lubang sedalam 30 meter.
"Kejadian tertimbunnya pekerja PETI hari ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Kuansing. Sebelumnya juga pernah terjadi di Desa Serosa Kecamatan Hulu Kuantan, Agustus 2020 lalu dengan enam orang pekerja meninggal dunia," kata Kapolres.
Namun Kapolres menyayangkan peristiwa tersebut ternyata tidak memberi efek jera atau trauma tersendiri bagi pelaku PETI lainnya. Sehingga kejadian serupa terulang kembali.
Terkait kejadian ini kata Kapolres, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan serta upaya hukum lainnya dengan tegas.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators