Minggu, 22 JANUARI 2023 • 13:48 WIB

4.665 Warga di Bireuen Aceh Mengungsi Imbas Banjir Rendam 8 Kecamatan

Author

Kondisi rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Bireun, Aceh. (BPBD Kab. Bireun).

Ribuan warga mengungsi akibat banjir merendam delapan kecamatan di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh pada Sabtu (21/1/2023) usai hujan mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hari.

Setidaknya ada delapan kecamatan yang terdampak imbas banjir di Kabupaten Bireun. Semisalnya Kecamatan Peudada, Kecamatan Jeunib, Kecamatan Sp Mamplam, Kecamatan Peulimbang, Kecamatan Peusangan Selatan, Kecamatan Kota Juang, Kecamatan Samalanga dan Kecamatan Pandrah. 

Dalam bencana banjir itu, sebanyak 4.364 unit rumah warga dan delapan hektar sawah terendam dengan ketinggian muka air bervariasi antara 25 hingga 100 centimeter. 

“Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Sabtu (21/1) pukul 23.30 WIB, sebanyak 4.364 kepala keluarga atau 9.386 warga yang tinggal di delapan kecamatan terdampak banjir. 1.443 kepala keluarga atau 4.665 warga diantaranya mengungsi ke tempat lebih aman,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (22/1/2023).

Baca Juga: Video: Banjir Melanda Kuala Lumpur, Rumah Warga Hingga Fasilitas Publik ikut Tergenang

Muhari menyampaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen dan tim gabungan telah melakukan penanganan dengan menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, evakuasi warga dan memberikan bantuan logistik. 

“Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang pada hari Minggu (22/1) dan Senin (23/1) untuk sebagian wilayah Provinsi Aceh,” tutur Muhari.

Baca Juga: 14 Kecamatan Terendam Banjir, Bupati Madina Sumut Tetapkan Status Darurat Bencana

Mengingat adanya potensi hujan ekstrem karena wilayah Indonesia masih dalam periode puncak musim penghujan, BNPB mengimbau kepada warga masyarakat dan pemerintah daerah khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir. 

Banjir di Kabupaten Bireun, Aceh. (BPBD Kab. Bireun).

Mitigasi bencana, kata Muhari, dapat dilakukan dengan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah, menyiapkan jalur evakuasi dan tim siaga bencana tingkat desa atau kampung.

“Selain itu agar selalu memperoleh informasi cuaca secara aktual dari lembaga yang berwenang,” ujar Muhari. 

“Jika terjadi hujan menerus selama lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas kurang dari 100m, maka masyarakat sekitar daerah aliran sungai dan lereng tebing agar evakuasi mandiri untuk mengurangi risiko terdampak banjir atau tanah longsor,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: