Kamis, 22 DESEMBER 2022 • 14:49 WIB

Gara-gara Tonton CCTV, Arif Rachman Baru ‘Ngeh’ Ferdy Sambo Bohong!

Author

Arif Rachman Arifin dalam sidang (INDOZONE/Asep Bidin Rosidin)

Mantan Wakaden B Biro Paminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rachman Arifin, mengungkapkan kapan dirinya menyadari kebohongan Ferdy Sambo. Arif menyebut, dirinya sadar keterangan Ferdy Sambo bohong setelah melihat rekaman CCTV di kompleks rumah dinas, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu disampaikan Arif saat menjadi saksi oleh jaksa pentuntut umum (JPU) dalam sidang obstruction of justice dengan terdakwa mantan Karo Paminal Polri Hendra Kurniawan dan Kaden A Paminal Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).

Awalnya, Arif menceritakan ketika dirinya berada di TKP pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 13 Juli 2022, dini hari WIB. Arif turut serta dalam proses olah TKP.

Ferdy Sambo (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Baca Juga: Arif Rachman Ngaku Diperintah Agus Nurpatria Beli Peti Mati untuk Jenazah Brigadir J

“Dilakukanlah olah TKP (12 juli) oleh timsus tadi. Sampai jam berapa itu?” tanya jaksa.

“Jam setengah 2 (Malam),” ucap Arif.

“Setelah selesai masih di sana?" tanya jaksa.

"Masih. Kemudian, tinggal Chuck dan Baiquni, kurang lebih jam 2 malam," ujar Arif.

"Apa lagi di situ?" tanya jaksa lagi.

“Chuck sampaikan ‘Bang ada perintah dari kadiv untuk nonton,” jawab Arif.

“Yang menyampaikan siapa? Chuck?” tanya jaksa memastikan.

“Chuck (Putranto),” tandas Arif.

“Chuck ke saksi?” tanya jaksa lagi.

“Ya,” kata Arif.

“Chuck ini jabatannya apa?” tanya jaksa.

“Sprinya Ferdy Sambo,” tutur Arif.

“Kenapa Chuck memyampaikan saksi?” tanya jaksa.

“Saya gak tau, cuma menyampaikan aja. Makanya, dari awal mulanya, saya tidak tanggapin, saya diem aja. Terus, saya lihat di depan rumahnya, Ridwan itu masih terbuka pagarnya, terus saya liat masih ada Ridwan di dalam,” tutur Arif.

Kemudian, Arif mengaku masuk ke teras rumah AKBP Ridwan bersama dua rekannya. Dia mengaku sempat makan dan minum di rumah Ridwan.

Setelahnya, Arif bersedia untuk menonton rekaman CCTV tersebut. Saat itu, Baiquni Wibowo telah membuka laptop.

“Saya bilang ‘Wan pinjam, ya, buat duduk-duduk,’ kebetulan ada makanan di situ, saya sempat makan-minum sebentar, terus saya bilang ‘Yaudah mana yang mau ditonton?’ Terus Bqiquni sudah bukain laptop sama flashdisk nempel di laptop,” ungkap Arif.

“Yang menonton siapa saja?” tanya jaksa.

“Kalau yang saya ingat, ada di situ, ada saya, Baiquni, Chuck, sama Ridwan. Berempat,” kata Arif.

“Saksi tau gak mau nonton apa?” tanya jaksa memastikan.

Arif mengatakan, awalnya tidak mengetahui apa yang akan ditontonnya. Setelah video diputar, ia baru tahu, bahwa video itu adalah rekaman CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga.

“Itu belum tahu nonton apa. Cuma dengernya nonton, terus karena saya udah capek, sebenarnya gak terlalu nanggapin. Terus Chuck ngomong lagi ‘Bang gimana nih?’ Yaudahlah, terus masuk ke dalam,” turur Arif.

Setelah menonton video tersebut, Arif mengetahui Brigadir J masih hidup saat Sambo tiba di rumah dinas. Selain itu, Arif menyebut apa yang disaksikannya berbeda dengan cerita Sambo. Mulanya, mantan Kadiv Propam Polri itu tiba di rumah dinas saat Yosua sudah tewas akibat baku tembak dengan Richard Eliezer alias Bharada E.

“Setelah menonton bersama, itu apa yang saksi temukan?” tanya jaksa.

“Awal mulanya, saya pikir sudah sesuai yang ceritanya Bu PC (Putri Candrawathi) dan Pak FS (Ferdy Sambo) apa yang disampaikan rilis Kapolres,” tutur Arif.

Baca Juga: Arif Rachman Patahkan Laptop di Kasus Sambo Dinilai Tak Melawan Hukum, Ini Alasannya

“Terus Chuck bilang ‘Loh, Yosua masih hidup nih.’ ‘Loh, yang mana Yosua?’ ‘Ini Bang, yang kaos putih.’ ‘Loh kaosnya merah,’ saya bilang. ‘Loh abang tau dari mana merah?’ Kan, saya liat di rumah sakit meja autopsi, yang pertama, yang kedua itu, ada kaya tumpukan baju saya liat ada kaos warnanya merah. Chuck bilang ‘Mungkin itu darah bang,’ ‘Hah, darah ya?’ ‘Ini Yosua, nih bang,” ucap Arif.

Baca Juga: Usut Terus, Jaksa Hadirkan Ahli ITE dan Digital Forensik untuk Baiquni Wibowo

“Saya bilang ‘Yakin chuck?’ ‘Yakin.’ Baru saya sudah mulai kaget di situ,” ungkap Arif.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir