Prabowo Bertemu Surya Paloh: Besar Kemungkinan Koalisi Menuju Pemilu 2024, Siapa Capres?
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke kantor DPP NasDem untuk menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Rabu (1/6/2022). Pertemuan kedua tokoh itu dianggap untuk penjajakan koalisi kedua partai menuju Pemilu dan Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), A Khoirul Umam mengatakan, pertemuan Prabowo dan Surya Paloh tak bisa dianggap pertemuan silaturahmi biasa.
"Pertemuan kedua hari ini jelas bukan pertemuan seremonial. Besar kemungkinan terkait penjajakan koalisi menuju (Pemliu) 2024," kata Umam kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).
Meski demikian, Umam menilai potensi koalisi Nasdem dan Gerindra sangat kecil. Kedua pemimpin partai itu memiliki cara pandang dan model pendekatan yang jauh berbeda dalam landasan berpolitik.
Baca juga: Kasus Covid-19 Hari Ini: Bertambah 304, Meninggal 6 Orang
"Memang dari awal secara basis politik kebangsaan oleh Pak Surya Paloh dan Pak Prabowo itu cukup berbeda. Saya pikir pelajaran dari Pilpres 2019, di mana salah satu elemen menggunakan eksploitasi politik identitas yang begitu akut dan menciptakan polarisasi yang demikian luar biasa. Posisi dari Pak Paloh cukup jelas untuk menentang praktik-praktik politik semacam itu," jelasnya.
Safari Politik
Sementara itu, peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro melihat kunjungan Prabowo Subianto ke kantor pusat Nasdem selain sebagai bentuk safari politik. Selain itu Prabowo dipandang sedang mencari calon wakil presiden yang bisa berkontribusi jelang Pemilu 2024.
Apalagi, lanjut dia, NasDem akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 15-17 Juni mendatang, yang salah satu agendanya yakni menyerap usulan kandidat capres/cawpres dari kader NasDem di daerah.
“Pada Rakernas 15-17 Juni mendatang, Nasdem akan menyerahkan tiga nama calon presiden ke Surya Paloh, dan harapannya Prabowo bisa mendapat wakil dari situ,” tutur dia.
Peluang Usung Prabowo-Puan
Gerindra dalam beberapa kesempatan sudah mantap akan mencalonkan Prabowo Subianto. Sementara PDIP masih menunggu perkembangan.
Terbaru kencang dukungan agar Prabowo diusung berpasangan dengan Puan Maharani. Menurut Umam, peluang pasangan Prabowo-Puan seperti yang banyak disebut elite PDI Perjuangan bisa dibilang sangat terbuka untuk diusung.
"Potensi trade off itu bisa plus-minus, tetapi kalau kita bicara disiplin. saya pikir infrastruktur partai dan posisi di kekuasaan dengan back up dari the ruling power. Saya pikir cukup menjanjikan dan kompetitif," kata Umam.
Umam berkata pertukaran itu harus dilakukan agar mampu bersaing dengan pasangan lain dalam kontestasi 2024. Salah satunya menjalin koalisi antar partai politik.
“Trade off harus diwujudkan dalam bentuk komitmen dan visi koalisi yang sama antara PDIP dan Gerindra. Di saat yang sama optimalisasi infrastruktur politik lewat mesin partai politik itu betul-betul harus dioptimalkan," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: