Usai 19 Hari Berperang, Ukraina-Rusia Berunding untuk Gencatan Senjata

Sebuah bangunan di kota Kiev, Ukraina hancur usai ditembakan rudal oleh Rusia. (REUTERS/HO))

Pembicaraan tahap keempat antara Ukraina dan Rusia akan berfokus pada kesepakatan gencatan senjata, penarikan pasukan, dan jaminan keamanan untuk Ukraina. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu perunding Ukraina, Mykhailo Podolyak.

Posisi Ukraina masih sama, yakni bahwa gencatan senjata harus dilakukan sebelum pembicaraan mengenai hubungan masa depan dapat berlangsung, katanya lewat unggahan di media sosial dan disertai video.

"Perundingan. Putaran keempat. Tentang perdamaian, gencatan senjata, penarikan pasukan segera, dan jaminan keamanan. Pembahasan yang berat," kata Podolyak, seperti dirangkum dari Reuters, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Ukraina Rilis Video Paris Diserang, Zelensky: Jika Kami Jatuh, Anda Jatuh

"Saya merasa yakin bahwa Rusia masih menyimpan delusi bahwa 19 hari kekerasan terhadap kota-kota tenang (Ukraina) adalah strategi jitu," sambungnya.

Rusia menyangkal tudingan bahwa pergerakannya menargetkan warga sipil. Kremlin, kantor presiden Rusia, menggambarkan tindakan Rusia sebagai operasi khusus untuk melepaskan Ukraina dari kekuasaan militer dan pengaruh Nazi. 

Akan tetapi, Ukraina dan sekutu-sekutu Barat menyebut tindakan itu sebagai sebuah dalih tak berdasar untuk memilih untuk melakukan operasi milier berskala besar.

Artikel Menarik Lainnya:

• Ukraina Enggan Kibar Bendera Putih, Presiden Zelensky Ingin Bertemu Putin Empat Mata
• Ukraina Rilis Video Paris Diserang, Zelensky: Jika Kami Jatuh, Anda Jatuh
• AS Peringatkan China jika Kirim Peralatan Militer ke Rusia, Bisa Dimusuhi Secara Global