Senin, 07 MARET 2022 • 19:58 WIB

Detik-detik WNI Selamatkan Diri Dibom Jet Tempur Rusia Saat Pertempuran di Ukraina

Author

Video Raga Prayuda saat selamatkan diri dari serangan udara Rusia di Ukraina. (Facebook)

Detik-detik Warga Negara Indonesia (WNI) saat berusaha menyelamatkan diri dari gempuran bom udara Rusia di Kota Chernihiv terekam kamera.

Rekaman itu dibagikan Muhammad Raga Prayuda seorang warga Binjai yang kini tengah berjuang menyelamatkan diri dari peperangan di Ukraina

Dalam rekaman itu terlihat, Raga sedang berada di tempat terbuka di satu kawasan bersama rekannya. Terdengar suara raungan mesin pesawat jet tempur di udara.

"Suara jet tempur sudah terdengar. Sirine nya sudah dihidupkan dan itu asap kebakaran akibat serangan baru ini tadi," kata Raga Prayuga dalam video seperti yang dilihat Indozone, Senin (7/3/2022).

Menurut Raga, serangan jet tempur itu tepat berada 500 meter di dekat mereka bersembunyi di bawah tanah.

Raga Prayuda saat berada di Ukraina dengan iklim bersalju. (Facebook)

 

Seketika itu juga, terdengar suara proyektil ditembakkan. Dia pun langsung berteriak menyuruh rekannya yang berada di depan untuk segera berlari.

Baca juga: Ibu WNI di Ukraina Tak Kuasa Menahan Tangis, Anaknya Berlari Diserang Bom Udara Rusia

"Lari woy, itu dah ngebom. Bahaya, kira-kira 400 meter. Dekat sekali itu," teriaknya sambil berlari.

Dengan suara nafas tersengal-sengal, dia kemudian mencari tempat perlindungan agar mereka bisa selamat dari serangan bom udara yang diluncurkan pesawat jet Rusia.

Sementara itu di tanah air, Ibu Raga Prayuda tak mampu menahan tangis saat mengetahui anaknya masih terjebak dalam lokasi pertempuran di Ukraina.

Dia ingin anaknya segera dievakuasi dan bisa selamat ke luar dari Ukraina hingga sampai di tanah air.

Ritami, ibunda dari Muhammad Raga Prayuga sambil membawa foto Raga berlinang air mata saat memberikan keterangan kepada para wartawan terkait kondisi sang anak yang saat ini sedang berada di Kota Chernihiv, Ukraina.

Ritami saat menangis dengar kabar anaknya masih di Ukraina. (Instragram)

 

Ukraina saat ini sedang dalam kondisi perang dengan Rusia.

Sedangkan anak Rutami, Muhammad Raga Prayuga, bersama 8 orang warga Binjai dan Langkat, sedang di Ukraina berstatus pekerja di pabrik plastik milik orang Jordania.

"Kami memohon kepada pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi anak saya bersama teman-temannya di sana (Ukraina)," katanya sambil menangis. 

Ritami mengatakan, sebenarnya Raga sudah mau pulang ke Indonesia karena mendengar kabar soal perang.

Hanya saja prosesnya sangat lamban, hingga akhirnya mereka tertahan di tengah kondisi perang Rusia dengan Ukraina.

"Kalau berdasarkan kontrak, bulan September 2022 ini kontraknya habis," ucapnya. 

Ritami yang merupakan warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Binjai itu menuturkan sebagai seorang ibu, dirinya sempat mencoba menenangkan diri dan berharap anaknya bersama rekan-rekannya bisa segera dievakuasi, dan pulang ke rumah dengan keadaan selamat.

"Tapi, dari rekaman-rekaman video yang dikirim Raga dan saya lihat langsung, ada suara ledakan bom, lalu ada suara 'lari, lari,” bagaimana saya bisa tenang," katanya. 

"Saya ngerti, anak saya akan dievakuasi jika situasi sudah aman. Tapi saya belum bisa tenang, karena anak saya belum dievakuasi," pintan Ritami.

Ritami mengungkapkan saat komunikasi ke anaknya sempat memberi pesan agar jangan posting-posting di media sosial (medsos), takutnya nanti orang yang tidak paham malah merespons negatif.

Namun anaknya bersikeras untuk memposting di medsos, agar Pemerintah Indonesia tahu kondisi mereka seperti apa.

"Di situlah hancur perasaan saya, berarti kondisinya lagi bahaya di sana. Dia anak baik, saya gak punya harta apa-apa lagi selain dia," ucapnya berurai air mata.

Menurutnya setelah dirinya dan suami berpisah, Raga merupakan tulang punggung keluarga.

Raga bekerja untuk membantu ekonomi keluarga sekaligus membiayani adiknya yang sedang bersekolah di tingkat SMA.

"Umur Raga 21 tahun, dia tulang punggung keluarga. Dia (Raga) berharap, kalau pulang ke rumah dengan kondisi selamat, mau peluk saya," ungkapnya.

Saat ini ada 9 orang warga Binjai dan Langkat tertahan di tengah kondisi perang Ukraina dengan Rusia.

Mereka berlindung di salah satu bungker untuk menyelamatkan diri, sembari menunggu proses evakuasi dari pihak Indonesia.

Adapun sambilan WNI yang berada di Kota Chernihiv, Ukraina itu adalah enam warga Binjai dan tiga warga Langkat di antaranya Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: