Selasa, 16 NOVEMBER 2021 • 14:52 WIB

Segera Terungkap, Kapolda Jabar Soal Pembunuhan Amelia dan Ibunya: Ini Integritas Polri

Author

Amelia Mustika Ratu korban pembunuhan keji di Subang. (Istimewa)

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat tak kunjung menunjukkan titik terang terkait siapa pelaku yang tega menghilangkan nyawa Tuti Suhartini (55 tahun) dan Amalia Mustika Ratu (23 tahun).

Kini Inspektur Jenderal (Irjen) Suntana yang baru menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar) mendesak jajarannya untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik itu.

Suntana sendiri memastikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dapat segera terungkap.

Menurut Suntana, pengungkapan suatu kasus bisa terjadi cukup cepat dan juga sangat lambat.

Pasalnya dalam kasus Subang, menurutnya, polisi masih memerlukan waktu untuk meneliti sejumlah petunjuk yang ada.

"Saya minta ke serse untuk cepat mengungkap kasus tersebut, ini menyangkut integritas Polri. Kami masih memerlukan waktu. Tapi saya minta ke serse untuk cepat mengungkap," kata Suntana, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/11/2021.

Kapolda Jabar Irjen Suntana

 

Suntana mengatakan polisi harus berhati-hati dalam menetapkan seorang tersangka.

Karena penetapan tersangka, menurutnya, harus didasari dengan aspek hukum yang jelas.

"Ada kasus tertentu juga pembuktiannya harus hati-hati, karena ada konsekuensi dalam menetapkan tersangka itu, jadi harus hati-hati," katanya pula.

Selain menyangkut kepentingan penegakan hukum, menurutnya lagi, kasus Subang perlu segera diungkap karena menyangkut dengan integritas Polri.

Adapun kasus Subang itu terjadi hampir tiga bulan lalu pada Agustus 2021.

Saat itu jasad perempuan bernama Amelia (23) dan ibunya yakni Tuti (55) terbujur kaku di sebuah mobil mewah.

Sejak saat itu polisi langsung melakukan berbagai penyelidikan hingga memeriksa sejumlah saksi. Adapun kasus itu terjadi di kawasan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Rumah Tangga Segitiga

Seluk beluk kehidupan rumah tangga segitiga antara Yosef Hidayah, Tuti Suhartini (istri tua), dan Mimin (istri muda), menjadi sorotan publik sejak kasus pembunuhan ini.

Sebagai orang yang pertama kali menemukan jasad Tuti dan Amelia, Yosef kini menjadi objek kecurigaan publik. Ia dicurigai bersekongkol dengan istri mudanya, Mimin, di balik kasus pembunuhan ini.

Bahkan, baik Yosef maupun Mimin sama-sama sudah menyewa pengacara sebagai upaya mereka untuk menghadapi proses hukum.

Menurut pengacara Yosef, Rohman Hidayat, hubungan Yosef dengan istri tuanya dan anak perempuannya selama ini baik-baik saja. Akan tetapi, keuangan mereka selama ini dikendalikan oleh istri tuanya.

Bahkan, sekadar untuk mengisi bensin motor, Yosef tetap harus meminta kepada istri tuanya.

Terakhir, sebelum pembunuhan tersebut, tepatnya pada Selasa malam (17/8/2021), Yosef meminta uang kepada istrinya untuk mengisi bensin motornya. Dengan motor itu, Yosef hendak ke rumah istri mudanya, yang berjarak sekitar 20 menit.

"Menurut keterangan saksi, pada saat dia (Yosef) akan pergi hari Selasa malam, itu dia minta uang, karena yang mengurus keuangan adalah anak sama istrinya, dia minta uang untuk beli bensin. Dia memakai motor, dari Jalan Cagak ke daerah Serang Panjang. Diberi uang sama anaknya Rp20 ribu. Langsung berangkat ke rumah istri muda. Jadi, sebelum berangkat gak ada masalah," terang Rohman kepada wartawan di Bandung, Rabu (25/8/2021).

Rohman Hidayat, pengacara Yosef. (ist)

Menyangkal kecurigaan liar yang mengarah ke kliennya, Rohman menyampaikan bahwa tiga atau empat hari sebelum pembunuhan itu, mereka sempat bermain golf bersama.

"Pada Minggu atau Sabtu itu mereka masih main golf bersama. Karena senang main golf ini dua-duanya. Baik istri tuanya maupun dengan saksi Yosef," ujar Rohman.

Terkait adanya teror dari istri muda Yosef, Mimin, kepada istri tuanya, Tuti, Rohman mengaku kurang mengetahui.

"Kalau teror itu saya kurang tahu persis. Kalau untuk Ibu Mimin ke pengacaranya, Robert, karena dia yang mendampingi. Tapi untuk Pak Yosef, tidak mengetahui apakah ada teror seperti apa dari istri mudanya terhadap istri tuanya. Bentuk terornya seperti apa saya tidak tahu," ujar Rohman.

Menurut Rohman, pada saat kejadian, Yosef tidak berada di rumah istri tuanya, yang menjadi lokasi penemuan jasad Tuti dan Amel. Pada saat kejadian, kata Rohman, Yosef sedang berada di rumah istri mudanya, Mimin, yang jaraknya sekitar 20 menit dari rumah istri tuanya.

"Sejauh ini kedua saksi, baik Pak Yosef maupun Bu Mimin, punya alibi yang sangat kuat. Pada saat kejadian mereka sedang bersama-sama. Dan jarak mereka dari lokasi kejadian kurang lebih 20 menit, dari Serangpanjang ke Kalijati. Tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP pada saat kejadian," kata Rohman.

Yosef, menurut penuturan Rohman, baru datang ke rumah istri tuanya pada pukul 19.00 WIB. Saat masuk ke dalam rumah, Yosef melihat ada ceceran darah. Diliputi rasa takut, ia lantas mengabari tetangganya.

Yosef sendiri adalah orang pertama yang menemukan jasad istri dan anaknya yang berada di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah istri tuanya. Ia mengikuti jejak ceceran darah hingga sampai ke mobil.

"Pak Yosef itu jam 7 lebih datang ke rumah istri tuanya. Dan dia melihat posisi rumah kosong dan ternyata sudah ada bercak darah. Lalu dia keluar lagi, meminta tolong kepada tetangganya. Dia pikir ada perampokan atau penculikan. Itu kurang lebih jam 7 lebih seperempat (19.15)," kata Rohman.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: