Antusias warga Desa Banjar Lancat, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) untuk ikut vaksinasi COVID-19 harus diacungi jempol. Pasalnya lokasi desa yang jauh dan terisolir membuat warga rela membayar ongkos ratusan ribu demi sampai ke Puskesmas terdekat.
Salah seorang warga, Muhammad Imbalo menuturkan untuk mendapatkan vaksinasi dia dan warga lainnya harus menempuh jarak sepanjang 20 km menggunakan angkutan gardan dua.
"Dari kampung ke Puskesmas Gunung Baringin sekitar 2 jam lah. Untuk kesana warga ada yang naik sepeda motor dan ada juga yang menggunakan angkutan gardan dua," terangnya, yang dikutip Indozone dari Antara, Jumat (29/10/2021).
Bahkan ia mengaku harus mengeluarkan ongkos sebesar Rp100 untuk sampai ke lokasi vaksin. Namun meski begitu, dia dan warga lainnya tetap antusias.
Pasalnya dari sekitar seratusan warga yang layak vaksin di desanya, saat ini baru ada 10 orang yang sudah divaksinasi.
"Saat ini baru 10 orang, di kampung masih ada sekitar 100 warga lagi yang ingin divaksin, mungkin dalam beberapa hari ini mereka akan datang ke puskesmas untuk vaksinasi," sebutnya.
Desa Banjar Lancat sendiri merupakan salah satu desa terisolir di Kecamatan Panyabungan Timur. Selain jauh dari jangkauan telekomunikasi, desa ini juga tidak dialiri oleh listrik.
Sebelumnya, Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi Nasution, menyebut capaian vaksinasi di Madina baru mencapai 30 persen. Hal itu menyebabkan kabupaten itu masuk dalam PPKM level 3.
Untuk mencapai target vaksinasi sehingga mencapai 50 persen Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi terhadap masyarakat umum, pelajar. Salah satunya adalah dengan kegiatan gebyar vaksin massal berhadiah.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: