Sabtu, 02 OKTOBER 2021 • 12:12 WIB

Pegawai Rendahan Dimarahi Risma 'Tak Tembak Kamu', Gubernur Gorontalo: Dia Manusia Juga

Author

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) dan Mensos Tri Rismaharini (kanan). (antara foto)

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak terima atas sikap Menteri Sosial RI Tri Rismaharini yang memarahi seorang pegawai pendamping Program Keluarga Harapan (PHK) di muka umum saat rapat membahas penyaluran bantuan sosial (bansos) di Gorontalo, Kamis (30/9/2021).

"Itu pegawai saya. Meskipun dia pegawai rendahan tapi dia manusia juga," ujar Rusli, Jumat (1/10/2021).

Rusli yang merupakan alumnus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, mengaku dari dulu sudah mengenal sejumlah figur menteri sosial, namun baru kali ini ia melihat yang seperti Risma.

"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” kata Rusli.

Rusli juga menyentil jabatan Risma sebagai menteri yang tidak sesuai dengan sikapnya.

“Pangkat, jabatan, harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini. Semua (bakal) kita tinggalkan. Kalau pun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” ujar dia.

Rusli pun meminta Jokowi agar mengevaluasi kinerja Risma. Sebab, kata Rusli, bukan kali ini saja Risma marah-marah di depan umum seperti ini.

"Mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Risma mengamuk kepada seorang pegawai pendamping PKH karena dituduh mencoret sejumlah nama dari data penerima bansos PKH.

Dalam video yang beredar, terlihat bagaimana Risma bangkit dari kursinya dan mendatangi pendamping PKH tersebut sambil marah-marah. Ia bahkan mengucapkan kata 'tembak' kepada pegawai itu.

"Bukan dicoret ya! Tak tembak kamu! tak tembak kamu!" ujar Risma sambil menudingkan penanya, seolah-olah memegang pistol.

Risma menegaskan bahkan Kemensos tidak pernah mencoret data penerima bansos. Dia mengaku bahwa Kemensos justru menambah data penerima bansos setiap beberapa periode sekali.

"Data-data itu yang sering kamu fitnah. Itu saya yang kena. DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?" kata Risma.

Setelah kembali tenang, Risma lantas Risma meminta agar bantuan pangan non-tunai (BPNT) untuk sementara disalurkan dalam bentuk tunai di Provinsi Gorontalo.

Rism bilang, BPNT periode Juli hingga September 2021 akan disalurkan dalam bentuk tunai karena keluarga penerima manfaat program bantuan di Provinsi Gorontalo belum semuanya menerima Kartu Keluarga Sejahtera.

"Kita sepakat dengan bank bahwa mereka akan distribusikan untuk kecamatan terdekat dan itu dalam bentuk cash (tunai), jadi bukan dalam bentuk kartu," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: