Prihatin, Tak Mau Menandatangani Surat Covid-19, Wanita Separuh Baya Ditolak Rumah Sakit

Kolase Foto kondisi Emmy Diana Harahap asal Kota Medan yang ditolak rumah sakit (foto/istimewa).

Sungguh memprihatinkan nasib dari seorang wanita separuh baya bernama Emmy Diana Harahap asal Kota Medan. Pasalnya, ia ditolak rumah sakit swasta berinisial RSU MS Medan, karena suaminya tidak bersedia menandatangani surat Covid-19.

Ketika suami Emmy Diana Harahap, M Saragih dihubungi tim Indozone.id melalui gawai. Ia membeberkan kronologi saat istrinya ditolak dari rumah sakit tersebut.

"Istri saya itu bukan penderita Covid-19, tetapi sakit stroke," ujar M Saragih kepada Indozone.id melalui gawai, Minggu, (22/8/2021).

Diceritakannya juga, istrinya Emmy, awalnya masuk ke rumah sakit tersebut pada tanggal 7 Agustus 2021 dan keluar pada tanggal 13 Agustus.

"Jadi menginap juga lah di rumah sakit itu sekitar 6 hari, tanggal 7 masuk tanggal 13  balik. Kata rumah sakit suruh bawak aja dahulu pulang, dan katanya tanggal 20 disuruh bawak lagi kemabli ke rumah sakit," ujarnya.

Ia juga mengatakan, karena istrinya menderita sakit stroke maka haru diangkat-angkat ke sana ke mari, jadi hal itu pun membuat repot.

"Kemudian, tanggal 20 kami bawak kembali ke rumah sakit di sore hari. Lalu diapakan lah dulu, dan ditahan la kami di IGD. Karena, kata orang rumah sakit ibu mau masuk ruang ICU," katanya.

Namun, ia mengaku lebih kurang 10 jam, istrinya tidak dirujuk-rujuk ke ruang ICU. Lalu, pada saat pagi hari pukul 05.30 WIB, ia katakan anaknya dipanggil dokter.

"Kemudian saya pun mencari anak saya, ternyata sudah di ruangan dokternya. Lalu, saya tanya anak saya kabar ibunya, ia menjawab kepada saya bahwasanya ibunya (istirnya) dibilang covid jadinya," ucapnya.

"Terus, dibilang mereka juga ke kami, kalau nanti istri saya masuk ke ruangan ICU tidak bvisa dijenguk. Kemudian, kami pun disodorkan surat pernyataan dari rumah sakit," sambungnya.

Setelah ia membac dan memahami surat yang diajukan rumah sakit, ia katakan, surat itu mengarah ke Covid-19. Dengan isi surat yang menyatakan bahwa bersedia dirawat tanpa didampingi oleh keluarga.

Pada poin dua, jika meninggal di rumah sakit, ia harus rela ditangani sesuai pedoman pencegahan dan pengendalian virus corona yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan walaupun hasil swab belum keluar (negatif atau positif).

"Jadi kami keluarga menolak surat itu, terus kami pulang ke rumah. Kalau pun mau dirawat kami harus menandatangi surat itu, jadi kami pun menolak," pungkasnya.  

Artikel Menarik Lainnya:

• Cuitan Menohok, Ustaz Hilmi Tanggapi Komplik Afghanistan Hingga Radikalisme di Indonesia
• Polisi Bantah Ada Ledakan di Margo City Depok: Itu Plafon Gipsum Jatuh
• Diduga Menistakan Agama Islam, Ini Tampang dan Video Youtuber Muhammad Kece