Kamis, 19 AGUSTUS 2021 • 17:41 WIB

WHO Ungkap Saat Ini Tidak Perlu Suntikan Ketiga Vaksin COVID-19

Author

Ilustrasi. Vaksinasi massal di sebuah gedung sekolah di Jakarta, Indonesia, 26 Juli 2021. (photo/REUTERS/Willy Kurniawan/ilustrasi)

Pada Rabu (18/8), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa data saat ini tidak mengindikasikan bahwa suntikan ketiga vaksin COVID-19 diperlukan.

Organisasi tersebut menambahkan bahwa kelompok orang-orang paling rentan di seluruh dunia harus sudah terlebih dulu mendapatkan vaksin lengkap sebelum negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan suntikan penguat COVID-19.

Pernyataan itu muncul tepat sebelum pemerintah AS mengatakan berencana menyediakan lebih banyak suntikan vaksin ketiga bagi seluruh warga Amerika mulai 20 September saat infeksi akibat varian Delta melonjak.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, yang ditanya soal perlunya suntikan penguat untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus corona, saat konferensi pers di Jenewa mengatakan,

"Secara gamblang kami meyakini bahwa data saat ini tidak mengindikasikan perlunya (suntikan) penguat."

Perlu penelitian lebih lanjut, ucapnya dikutip dari REUTERS.

Baca juga: Italia Ingin Selenggarakan KTT Luar Biasa G20 Untuk Bahas Afghanistan

Penasihat senior WHO, Bruce Aylward, merujuk suntikan penguat yang kini diberikan di negara-negara berpenghasilan tinggi, mengatakan kepada wartawan,

"Ada cukup vaksin di seluruh dunia, namun (vaksin) itu tidak didistribusikan ke lokasi yang tepat dalam urutan yang benar."

Dua dosis harus diberikan kepada kelompok yang paling rentan di seluruh dunia sebelum suntikan vaksin ketiga diberikan kepada penerima vaksin lengkap, katanya, menambahkan,

"Kita masih jauh, sangat jauh dari itu."

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir