POPULER: Dua Pria Berpeci Tak Percaya Covid-19 & Bupati Gowa ke Satpol PP Pemukul Pasutri
Aksi dua orang pria yang tak percaya Covid-19 mencuri perhatian banyak orang beberapa waktu belakangan ini.
Dalam video yang beredar, dua pria tersebut melakukan terapi kepada seorang pasien Covid-19.
1. Heboh Dua Pria Berpeci Tak Percaya Covid-19 Hirup Nafas Pasien, Kini Dikabarkan Meninggal
Aksi dua orang pria yang tidak percaya dengan virus corona yang sangat mematikan, malah menghirup nafas pasien Covid-19.
Kini dikabarkan meninggal dunia setelah terpapar virus corona.
Dalam video yang beredar dan membuat geger di media sosial tampak dua orang berpeci sedang melakukan terapi terhadap seorang pasien yang terpapar Covid-19.
Diketahui pria yang mengenakan batik biru bernama Mashudin, ia merupakan seorang pakar terapi saraf telinga asal Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur.
Baca selengkapnya: Heboh Dua Pria Berpeci Tak Percaya Covid-19 Hirup Nafas Pasien, Kini Dikabarkan Meninggal
2. Bupati Gowa ke Satpol PP Pemukul Pasutri: Kau yang Berbuat, Kau yang Tanggung Jawab
Bupati Gowa, Sulawesi Selatan, Adnan Puchrita Ichsan mengaku sudah menegur Satpol PP yang memukul pasangan suami istri saat razia PPKM. Begitu videonya viral, Adnan langsung menelepon Satpol PP yang diketahui bernama Mardani tersebut.
Adnan meminta Mardani untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adnan juga sudah meminta penjelasan kepada Mardani terkait kejadian tersebut.
Mardani sendiri mengakui bahwa ia telah melakukan kekerasan terhadap dua pasangan suami istri yang merupakan pemilik kafe tersebut. Saat diminta bertanggung jawab, Mardani mengaku siap.
"Jadi saya sampaikan kau telah berbuat kau sebagai orang Gowa harus berani bertanggung jawab. Dan dia katakan saya siap bertanggung jawab," kata Adnan, Kamis (15/7/2021).
Baca selengkapnya: Bupati Gowa ke Satpol PP Pemukul Pasutri: Kau yang Berbuat, Kau yang Tanggung Jawab
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: