Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani santer diisukan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Sejumlah kader PDIP di daerah bahkan sudah mengusulkan agar Puan yang jadi capres dari partai mereka.
Yang teranyar adalah DPC PDIP Kebumen, yang mengusulkan agar Puan jadi capres di tengah polemik antara Puan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait bursa capres.
Di tengah polemik tersebut, Puan muncul dalam acara pengarahan tiga pilar PDIP Sulawesi Utara pada Senin, 7 Juni 2021.
Saat memberi pengarahan, Puan mengajak kepala daerah untuk bekerja maksimal melayani rakyat.
"Sekarang ini untuk kepala daerah yang baru dilantik saya minta efektivitas dan efisien semaksimal mungkin menggunakan semua program yang ada untuk rakyat. Dan saya minta kepala daerah yang sudah dua kali periode ini turun ke lapangan, sampaikan apa yang sudah dilakukan," katanya.
Puan membagikan video tersebut lewat akun Instagram. Pada keterangan unggahannya, ia menyebut bahwa Kader PDI Perjuangan harus mau menangis dan tertawa bersama rakyat.
"Inilah mengapa kita bekerja dalam politik," katanya.
Dianggap Cuma Pantas Jadi Wakil
Sebelumnya, beredar rekaman suara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, menyebut Puan hanya pantas menjadi calon wakil presiden.
Bambang Pacul mengibaratkan Puan Maharani seperti teh botol Sosro.
"Jadi rumusnya Puan Maharani teh botol sosro. Apapun makanannya minumnya teh botol. Ya tho? Siapapun calon presidennya, wakilnya PM. Masuk akal, tidak? Ya pasti masuk tho, Pak," katanya.
Dalam rekaman suara tersebut, Bambang Pacul mengatakan akan mundur dari PDIP jika partai berlambang banteng tersebut mengusung Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Berikut transkrip lengkap rekaman suara pria yang diduga Bambang Pacul tersebut.
Jadi rumusnya Puan Maharani teh botol sosro. Apapun makanannya minumnya teh botol. Ya tho? Siapapun calon presidennya, wakilnya PM. Masuk akal, tidak? Ya pasti masuk tho, Pak
Berani, Cul? Berani, kenapa takut? Nanti kalau Ganjar dikasih rekomendasi, kemungkinan itu ada tidak? Ya ada, tapi nol koma nol nol persen. Masih ada Mbak Puan tidak bisa tho, Pak. Teorinya siapa? Lha, dulu Pak Jokowi bisa. Lha, dulu Mbak Puan masih indil-indil. Sekarang ya tidak bisa.
(Mbak Puan) semua lorong kekuasaan istana pernah. Semua lorong di Senayan pernah. Kurang apa? Kekuasaan di republik itu hanya di dua titik. Di Senayan dan Istana. Mbak Puan pernah bergerak di dua lorong itu. Pengalaman sudah punya. Elite-elite sudah kenal semua, lebih gampang untuk berembuk.
Nanti kalau saya menegur (Ganjar), dia balas. Memang kamu siapa, Cul, negur aku? Yang bisa negur aku Bu Mega thok. Kan begitu mulutnya dia. DPD dan Ganjar beda pendapat, biar yang nilai ketua umum.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: