Minggu, 06 JUNI 2021 • 12:31 WIB

Kenapa Kelompok Lansia Renta Belum Boleh Divaksin Covid-19? Ini Jawabannya

Author

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan pada lansia yang dilakukan dari rumah ke rumah di Benda, Kota Tangerang, Banten, Selasa (25/5/2021). (ANTARA/FAUZAN)

Pemerintah melalui Program Vaksinasi Nasional menuju percepatan Indonesia Pulih dari Covid-19 dengan menempatkan lansia sebagai salah satu prioritas penerima vaksin Covid-19. Namun, kelompok lansia renta atau rapuh belum boleh divaksin.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Lazuardhi Dwipa, mengatakan, keputusan ini terkait aspek keamanan.

Berdasarkan laporan kasus di Norwegia sekitar pertengahan Januari 2021 menyatakan, 33 orang berusia 75 tahun ke atas meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNtech.

Menurut dia, kondisi renta atau frailty sendiri sudah menjadi masalah kesehatan yang bisa menganggu kualitas hidup para lansia, apalagi di masa pandemi Covid-19. Dampak buruk renta antara lain membuat lansia bergantung pada orang lain dan meningkatkan kerentanan mereka pada suatu penyakit hingga berujung kualitas hidup yang buruk.

Baca Juga: Peristiwa 6 Juni: Game Tetris Dirilis hingga Hari Kelahiran Soekarno dan Raisa

Lazuardhi menambahkan, berbeda dari vaksin lain semisal pneumonia yang sudah lebih awal dan banyak diteliti, vaksin Covid-19 dikeluarkan dalam kondisi gawat darurat. Penelitian pun dilakukan dalam skala kecil, walau sudah memenuhi kriteria validitas penelitian sehingga sah.

"Tetapi, yang diteliti lansia sehat. Belum ada penelitian khusus lansia dengan multikomorbid apalagi renta. Ada laporan di Norwegia kematian pasien lansia setelah divaksin. Memang jumlahnya tidak signifikan, tetapi karena ini vaksin baru maka menjadi perhatian. Dan setelah diselidiki pemerintah Norwegia, yang meninggal lansia renta," urai Lazuardi seperti dikutip Antara, Minggu (6/6/2021).

Memang tidak ada hubungan langsung antara vaksin Covid-19 dengan kerentaan. Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan setiap negara memperhatikan kondisi populasi renta karena vaksin bisa menimbulkan efek samping atau KIPI.

Selain masalah keamanan, efektivitas vaksin yang menurun pada lansia renta juga menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, merujuk aspek manfaat yang menurun dan keamanannya yang belum diketahui pasti, maka Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) pun menyarankan penundaan vaksinasi Covid-19 pada lansia renta.

"Pada pasien renta, KIPI ringan seperti demam, stres ringan bisa jatuh pada berat. Prinsip kehati-hatian, makanya kami sarankan ditunda dulu. Kecuali nanti banyak penelitian yang menunjukkan ini aman," pungkas Lazuardhi.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir