Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pada 10 Mei, bahwa varian virus COVID-19 yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu diklasifikasikan sebagai varian yang jadi perhatian global, dengan beberapa studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa virus itu menyebar lebih mudah.
Varian B.1.167 sendiri adalah varian keempat yang ditunjuk sebagai perhatian global dan membutuhkan pelacakan dan analisis lebih tinggi. Lainnya adalah pertama kali yang terdeteksi di Inggris, Brasil, hingga Afrika Selatan. Melihat hal itu, Maria Van Kerkhove selaku Kepala Teknis WHO memberikan komentarnya.
"Kami mengklasifikasikan ini sebagai varian perhatian di tingkat global," ungkapnya.
"Ada beberapa informasi yang tersedia untuk menyarankan peningkatan transmisi." tutupnya.
Infeksi dan kematian COVID-19 di India sendiri mendekati rekor tertinggi harian pada Senin, meningkatkan seruan pada pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan lockdown. WHO mengatakan garis keturunan utama dari B.1.167 pertama kali telah diidentifikasi di India pada Desember. Variannya telah menyebar ke negara lain, dan banyak negara telah pindah untuk memotong atau membatasi pergerakan di India.
Van Kerkhove mengatakan informasi lebih lanjut tentang varian dan tiga sub-garis keturunannya akan tersedia pada hari Selasa.
"Meskipun ada peningkatan penularan yang ditunjukkan oleh beberapa studi pendahuluan, kami membutuhkan lebih banyak informasi tentang varian virus ini dan garis keturunan ini dan semua sub-garis keturunan," katanya.
Di sisi lain, Soumya Swaminathan selaku Kepala Ilmuwan WHO mengatakan bahwa penelitian sedang dilakukan di India, memeriksa penularan varian, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan respons antibodi pada orang yang telah divaksinasi.
“Apa yang kita ketahui sekarang adalah bahwa vaksin itu bekerja, diagnosa bekerja, pengobatan yang sama yang digunakan untuk virus biasa bekerja, jadi sebenarnya tidak perlu mengubah apapun,” kata Swaminathan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: