Sabtu, 27 MARET 2021 • 10:43 WIB

Impor Beras Dibatalkan, DPR Lempar Pujian Ini ke Presiden Jokowi

Author

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP, Ema Umiyyatul Chusnah mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan untuk membatalkan rencana impor beras 1 juta ton beras.

Menurutnya, apa yang diputuskan Jokowi merupakan wujud Presiden yang mendengarkan aspirasi masyarakat, karena rencana impor beras dapat merugikan masyarakat Indonesia, khususnya petani yang mengalami penurunan harga gabah.

"Tidak mengimpor beras hingga Juni 2021 merupakan kebijakan yang tepat, karena saat ini di sejumlah daerah sedang terjadi panen raya," ucap Ema dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/3/2021).

Ema pun menambahkan bahwa pada Juni mendatang sebelum kembali menyampaikan rencana impor, ia mengimbau pemerintah perlu mengevaluasi dulu apakah impor masih diperlukan atau tidak.

Baca Juga: Mendebarkan! Ular Sanca Berukuran 2 Meter Masuk ke Bodi Motor Matik

Ketua DPP PPP ini menyebutkan, penyerapan gabah petani dan menaikkan harga sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan yaitu Rp 4.200/kilogram sangat penting agar petani bisa sejahtera, terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Bahkan kami berharap pemerintah tetap membatalkan MOU dengan Thailand dan Vietnam, karena neraca stok persediaan beras surplus 12 juta ton," terangnya.

"Berkali-kali Komisi IV DPR RI melakukan Rapat bersama Kementan, stok beras dalam negeri masih aman. Tinggal pemerintah fokus menyiapkan stok bahan pangan pokok aman menjelang menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri," tandas Ema.


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir