Rabu, 30 SEPTEMBER 2020 • 17:38 WIB

Perang Sengit Trump-Biden, Saling Hujat di Debat Capres Perdananya

Author

Debat Donald Trump dan Joe Bidden. (Youtube/Wall Street Journal).

Debat calon presiden Amerika Serikat digelar di Cleveland, Selasa (29/9/2020) malam tadi. Dalam dua debat itu, dua capres saling berhadapan, yaitu Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang terlibat saling serang terkait isu virus corona, ekonomi, serta pajak.

Seperti yang dilansir dari Reuters, kedua pesaing tersebut saling melontarkan penghinaan dalam perkelahian politik yang membuat moderator Chris Wallace terus berusaha menengahinya. Sulit bagi salah satu kandidat untuk membuat poin. 

Biden dengan tegas meminta presiden Donald Trump untuk tutup mulut setelah berulang kali melakukan interupsi pada segmen pertama, khususnya saat debat tentang Mahkamah Agung. Bahkan ia sempat menyebut Trump sebagai presiden terburuk.

"Maukah Anda tutup mulut, Bung? Ini sangat tidak rahasia," kata Biden dalam debat itu.

"Anda adalah presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika," ujar Biden yang menyebut Trump "badut" dan "rasis".

Biden mempertanyakan kepemimpinan Trump untuk menanggapi pandemi virus corona, mengatakan Trump telah panik dan gagal melindungi warga Amerika karena dia lebih peduli dengan ekonomi.

"Banyak orang meninggal dan lebih banyak lagi yang akan mati kecuali dia menjadi jauh lebih pintar, jauh lebih cepat," kata Biden.

Tidak tahan dengan serangan tersebut, Trump pun balik membalas. Trump keberatan dengan Biden menggunakan kata pintar.

"Anda lulus dengan nilai terendah atau hampir terendah di kelasmu. Jangan pernah menggunakan kata pintar dengan saya. Jangan pernah menggunakan kata itu," ujar Trump.

Trump membela pendekatannya terhadap pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di AS dan menyebabkan jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan.

"Kami telah melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi saya katakan pada Anda, Joe, Anda tidak akan pernah bisa melakukan pekerjaan yang kami lakukan," Trump melanjutkan.

Dengan lebih dari satu juta orang Amerika sudah memberikan suara awal dan waktu hampir habis untuk berubah pikiran atau memengaruhi sebagian kecil pemilih yang belum memutuskan, taruhannya sangat besar karena dua kandidat presiden AS itu naik panggung lima minggu sebelum hari pemilu 3 November.

Debat selama 90 menit, dengan penonton tatap muka yang terbatas dan menjaga jarak sosial karena pandemi, diadakan di Case Western Reserve University di Cleveland. Acara tersebut adalah yang pertama dari tiga debat presiden yang dijadwalkan, serta satu debat wakil presiden.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: